GridHITS.id - Tukul Arwana dikabarkan masih terbaring di rumah sakit menjalani perawatan intensif.
Tukul sempat dilarikan ke rumah sakit saat mendadak mengalami pusing.
Padahal sebelumnya sosok komedian ini tak pernah sekali pun mengeluhkan sakit parah.
Menurut orang terdekat Tukul hanya mengeluhkan sakit kepala biasa.
Bahkan biasanya sakit kepala tersebut reda setelah minum obat sakit kepala.
Kondisi Tukul yang mendadak drop sampai dilarikan ke rumah sakit ini tentu membuat heboh publik.
Maria Vania yang setiap hari hampir bersama dengan Tukul untuk keperluan syuting bahkan mengaku syok.
Maria Vania sendiri tak menduga jika rekan dekatnya mengidap pendarahan otak.
Tukul dilarikan ke rumah sakit dan sudah menjalani operasi yang cukup lama.
Meski demikian, sang putra Egha Prayudi sempat membeberkan jika ayahnya sudah menunjukkan kondisi yang mulai membaik.
Kabar terbaru Tukul bahkan telah sadarkan diri usai pecah pembuluh darah di otak.
Seperti dimuat Kompas TV, Kimon mengungkap jika Tukul sudah bisa komunikasi lewat kontak mata.
Hanya saja ayah 3 anak ini belum bisa untuk berbicara.
Selain itu sang manajer juga mengungkap jika Tukul sudah bisa menggerakkan tangan dan kaki.
"Komunikasi sudah bisa, masih hanya lewat kontak mata dan gerakan tangan dan kaki, untuk berbicara masih belum," terangnya.
Meski sempat menggunakan ventilator kini Tukul juga sudah tidak lagi memakainya.
Walaupun kondisi sang komedian berangsur membaik tetapi masih dirawat di ruang ICU untuk masih terus dipantau.
Sebelumnya diketahui jika Tukul Arwana dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional karena pusing yang hebat.
Dokter yang merawat sang komedian mengungkap jika apa yang terjadi pada Tukul merupakan bagian dari penyakit stroke.
"Setidaknya ada sekitar 20 persen stroke pendrahan otak dan yang lain adalah penyumbatan pembuluh darah," terang dokter Mursyid Bustami.
Dokter Mursyid juga menambahkan jika ada beberapa sebab yang kemudian membuat seseorang mengalami gejala seperti Tukul.
Salah satu yang tidak bisa dielakkan lagi adalah faktor usia.
"Biasanya faktor usia semakin tua maka semakin berisiko terhadap stroke," terangnya.
Selain itu beberapa komorbid lainnya yang diidap oleh seseorang dapat menyebabkan risiko pendarahan otak.