GridHITS.id -Perceraian Ahmad Dhani dan Maia Estianty memang meninggalkan luka mendalam untuk ketiga anaknya, Al, El, dan Dul.
Terlebih untuk anak bungsunya, Dul Jaelani.
Ahmad Dhani dan Maia Estianty resmi bercerai pada 23 September 2008 silam.
Bahkan disebut Maia, Dul sempat berjam-jam menunggu telfon dari bundanya.
Tak disangka, harapan itu ternyata terkabulkan di tahun 2013.
Melalui kanal YouTube Maia Estianty yang dikutip SajianSedap pada 5 Desember 2020, ibu Dul Jaelani itu menceritakan permohonan putra bungsunya sebelum kecelakaan.
Ia mengatakan bahwa salah satu bentuk trauma yang luar biasa yang dialaminya adalah ketika Dul, putra ketiganya, mengalami kecelakaan.
Diakui Maia, bahwa pada waktu itu ia jarang bertemu dengan anak-anaknya.
Namun, pada suatu waktu ia harus pergi ke Pulau Dewata karena suatu urusan.
"Salah satu bentuk trauma yang luar biasa adalah ketika Dul mengalami kecelakaan. Dia pengen sekali, pada waktu itu aku keluar seminggu ke Bali."
"Nah pada saat dari Bali pergi balik ke Jakarta, dia (Dul) pulang lagi ke bapaknya," terang Maia Estianty.
Maia Estianty pun membongkar harapan putra bungsunya itu sebelum kecelakaan.
"Terus dia wish (berharap). Dia ngomong sama sopirnya, 'aku pengen sekamar sama bunda ama ayah, aku pengen pelukan sama bunda'," imbuh Maia menceritakan keinginan putra bungsunya.
Tak lama setelah putranya mengungkapkan keinginan itu, rupanya terjadilah kecelakaan maut tersebut.
"Kejadian, jeder! Kecelakaan," kata istri Irwan Mussry.
Bagai mimpi yang menjadi nyata, ketika Dul Jaelani dirawat di rumah sakit, Maia pun akhirnya satu ruangan dengan Ahmad Dhani dan dapat memeluk putranya.
"Bener, gua nungguin di rumah sakit. Gua sekamar ama ayahnya, gua berpelukan ama anaknya," paparnya.
"Jadi apakah itu wish apakah itu traumatik, gua gak ngerti," ungkapnya.
"Pokoknya karena dia susah ketemu sama aku, dia (Dul) punya keinginan seperti itu dan pada akhirnya jeder! Kecelakaan," pungkasnya.
Melansir Otofemale.ID, kecelakaan maut yang melibatkan Dul Jaelani terjadi di Kilometer 8+200, Tol Jagorawi, Jakarta Timur, pada Minggu 8 September 2013 dini hari.
Mobil Mitsubishi Lancer keluaran 2010 yang dikemudikan Dul Jaelani hilang kendali.
Dul Jaelani yang menuju arah Jakarta menabrak pembatas dan kemudian nyebrang ke jalur yang berlawanan arah.
Akibat dari kecelakaan itu, 7 dari 13 penumpang Gran Max meninggal dunia.
Tak hanya itu, sembilan orang lainnya juga dinyatakan luka-luka.