Pasti Nyesel Baru Tahu bahwa Bukan Kolesterol, Ternyata Bahan Dapur Inilah yang Picu Berbagai Penyakit Mematikan pada Manusia

Rabu, 22 September 2021 | 11:16
pixabay

Bahaya konsumsi garam terlalu berlebihan

GridHITS.id - Garam memang menyehatkan,

Hanya saja, konsumsi garam jangan berlebihan karena dapat merugikan kesehatan.

Konsumsilah dengan tepat agar manfaatnya dapat dirasakan tubuh.

Tak dapat dipungkiri, natrium/sodium (garam) memiliki peranan penting yang dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat, kuat, dan aktif.

Kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) natrium dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Jika kelebihan, maka efeknya adalah muncul berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, gagal jantung, dan lain lain.

Jika kekurangan, maka efeknya adalah gangguan fungsi otot dan saraf, gangguan kontrol gula darah, dan lain lain.

Nah, sebaiknya bagaimana menyeimbangkan dan mengendalikan asupan garam?

Baca Juga:Bekerja Sama dengan Pesantren, PT Ajinomoto Indonesia Hadirkan Buku Panduan SLP: Solusi Makanan Bergizi Seimbang untuk Santri di Masa Pandemi

PT AJINOMOTO INDONESIA bekerjasama dengan PT Rumah Inovasi Natura menggelar Webinar Event:

"Peran Umami Sebagai Cara Mengatur Asupan Gizi dalam Meningkatkan Kesehatan", sebagai upaya mendukung masyarakat Indonesia agar tetap sehat dengan menyebarluaskan fakta informatif tentang Umami dan Monosodium Glutamat (MSG) di tengah pandemi COVID-19.

Webinar ini merupakan serangkaian event yang dilaksanakan tiga kali dimulai pada bulan September 2021.

Webinar PT Ajinomoto tentang pengendalian asupan garam

Webinar PT Ajinomoto dengan Para Pakar tentang Pengendalian Asupan Garam

Salah satu pembicara pada webinar event kali ini, menghadirkan Dr. Ir. Annis Catur Adi, M.Si, Ahli Gizi & Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat – Universitas Airlangga. Jumlah peserta webinar ini mencapai 491 dan sebagian besar berprofesi sebagai ahli gizi, ahli diet, dan mahasiswa/i Prodi Gizi & Kesehatan Masyarakat.

Menurut Dr. Annis, ada beberapa cara untuk mengendalikan asupan garam, yang sesuai dengan kebiasaan atau pola konsumsi masyarakat Indonesia.

"Tak bisa dipungkiri, kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi, sedangkan dalam berbagai bumbu dan rempah itu juga sudah cukup banyak terkandung natrium. Nah cara yang sesuai jika masakan kita sudah banyak menggunakan berbagai bumbu rempah adalah dengan hanya manambahkan garam dapur dalam jumlah yang sedikit sekali," ujar Dr. Annis, di acara webinar.

“Jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan Bumbu Umami seperti MSG bisa dijadikan solusi. Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.

Baca Juga:Ditemukan Tak Bernyawa di Tribun Lapangan, Taqy Malik Curigai Kematian Kakek Makmur yang Sempat Diberikan Donasi 200 Juta, Ada Transaksi Tak Wajar!

“Acara webinar PT AJINOMOTO INDONESIA kali ini diperuntukkan bagi ahli gizi, ahli diet, dan mahasiswa/i Prodi Gizi & Kesehatan Masyarakat, karena kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang Bumbu Umami yang akan mendukung mereka tetap sehat, terutama saat di situasi pandemi COVID-19.

Selain itu, Kami berharap para ahli gizi, serta mahasiswa/i sebagai calon ahli gizi masa depan Indonesia, dapat menyebarkan fakta informatif dan ilmiah tentang apa yang kami sampaikan hari ini kepada masyarakat luas,” Katarina Larasati, Public Relations Manager – PT AJINOMOTO INDONESIA.

Acara Webinar dari PT AJINOMOTO INDONESIA tidak akan berhenti sampai di sini.

Setelah ini, masih akan ada acara selanjutnya hingga bulan November 2021, yang diperuntukkan bagi kalangan ahli gizi, ahli diet, dan mahasiswa/i gizi.

Baca Juga:Bekerja Sama dengan PMI, Ajinomoto Indonesia Berikan Donasi untuk Korban Bencana Alam di Kalimantan dan Sulawesi

Tag

Editor : Saeful Imam