Bisa Dilakukan di Rumah, Begini Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen

Kamis, 29 Juli 2021 | 11:00
Pixabay

Cara meningkatkan saturasi oksigen yang bisa dilakukan di rumah.

GridHITS.id -Persebaran virus Covid-19 semakin merajalela.

Tercatat hingga kini, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 28.228 per tanggal 26 Juli 2021.

Umumnya, pasien yang terjangkit virus Covid-19 mengalami gejala batuk kering, demam, hingga hilangnya indera penciuman (anosmia)

Selain itu, ada suatu kondisi yang menandakan kesehatan pasien Covid-19 menjadi lebih baik atau memburuk yakni tingkat saturasi oksigen.

Biasanya, pasien Covid-19 dengan saturasi oksigen yang rendah membutuhkan asupan oksigen lebih untuk menstablikan saturasi oksigen.

Namun sayangnya, ketersediaan ruangan kosong di rumah sakit mulai menipis akibat tingginya kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Tak hanya itu, tabung oksigen pun kini sudah mulai sulit dicari.

Oleh karena itu, pemerintah mulai menganjurkan isolasi mandiri (isoman) bagi masyarakat yang positif Covid-19.

Ternyata, cara meningkatkan saturasi oksigen bisa dilakukan di rumah dengan teknik proning.

Baca Juga: Cara Cepat Mengembalikan Indra Penciuman Hidung karena Covid-19

Seperti diketahui, kekurangan oksigen dalam darah bisa mengganggu kinerja tubuh.

Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa kondisi berikut bisa terjadi sebagai gejala kekurangan oksigen dalam darah:

- Sakit kepala

- Sesak napas

- Detak jantung cepat

- Batuk-batuk

- Napas ngos-ngosan

- Linglung

- Kulit pucat atau membiru

Jika kekurangan oksigen dalam darah terus belanjut atau tidak mendapatkan penananganan tepat, organ vital di tubuh seperti jantung dan otak bahkan bisa rusak.

Kondisi ini pun bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Tertutup Rapat dan Tak Terendus Media Sedikitpun, Terungkap Alasan Raffi Ahmad yang Sengaja Sembunyikan Soal Dirinya yang Positif Covid-19: 'Diendorse...'

Cara meningkatkan saturasi oksigen

Salah satu cara untuk menaikkan saturasi oksigen tanpa tabung oksigen yakni dengan melakukan teknik proning.

Proning adalah posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.

Menurut pemberitaan Kompas.com (20/7/2021), teknik proning diperlukan bagi pasien yang memiliki saturasi oksigen antara 93-94 persen.

Pasien yang menggunakan ventilator pun juga dapat menerapkan teknik ini. Tindakan proning termasuk langkah sederhana dalam meningkatkan ventilasi dan memudahkan bernapas.

Cara melakukan proning

Bagi Anda yang tertarik untuk menaikkan saturasi oksigen dengan teknik proning. Berikut langkah-langkahnya:

Posisi 1: Siapkan 3-5 bantal, lalu tidur tengkurap dengan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dua bantal di bawah tulang kering.

Posisi 2: Kemudian, ubah posisi tidur menghadap ke kanan atau ke kiri.

Posisi 3: Tidur dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal.

Pastikan Anda mengubah posisi berbaring tiap 30 menit dari posisi tengkurap ke berbaring sisi kanan-sisi kiri-lalu duduk sebelum kembali ke posisi pertama (tengkurap).

Baca Juga: Pilu! Inilah Daftar Artis Indonesia yang Meninggal Karena Covid-19

Hal yang perlu diperhatikan

Lantaran mudah dilakukan, tetapi perhatikan juga beberapa hal agar manfaat teknik proning bisa optimal.

Proning diperlukan jika pasien kesulitan bernapas dan kadar oksigen di bawah 94 persen.

Hindari tengkurap selama 1 jam setelah makan.

Diperbolehkan tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, jika merasa nyaman.

Bantal bisa disesuaikan untuk mengubah area tekanan dan kenyamanan.

Pantau setiap luka tekan atau cedera terutama di sekitaran tonjolan tulang.

Bila tidak nyaman, segera hentikan.

Selama isolasi mandiri di rumah, penting untuk memantau oskigen, suhu tubuh, tekanan, dan gula darah.

Jangan lakukan proning pada ibu hamil, pasien gangguna jantung, punya masalah trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam), dan punya masalah tulang belakang, tulang paha dan panggul.

Baca Juga: Sudah Vaksin 2 Kali, Raffi Ahmad Sengaja Sembunyikan Kabar Dirinya Positif Covid-19 dan Rasakan Gejala Ini: 'Aneh, Cuma Satu Hari'

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya