Gara-gara Ambil Motor dari Seorang Wanita, Pria ini Langsung Dikepung dan Digebuki Sampai Sekarat, Massa Langsung Syok dan Tak Percaya Begitu Tahu Identitas Pelaku

Jumat, 23 Juli 2021 | 23:17

Oknum polisi tertangkap tangan mencuri motor

GridHITS.id - Kejahatan memang bisa terjadi di mana dan kapan saja.

Begitu juga dengan pelaku kejahatan yang bisa dilakukan oleh siapa saja, bisa keluarga, orang yang sangat dekat, bahkan aparat itu sendiri.

Ini jugalah yang terjadi pada peristiwa kejahatan di Sumatera Utara.

Salah satuoknum aparat kepolisian, yaitu Polres Pelabuhan Belawan Bripka Joko Albari melakukan aksi perampokan terhadap seorang wanita pengendara sepeda motor.

Ia tidak sendiri, melainkan membawa sertatujuh orang temannya ikut aksi kejahatan.

Modus yang digunakan adalah pura-pura menjadi debt collector.

Ia mencari target lalu merampas sepeda motor yang ia tuduh menunggak cicilan.

Baca Juga: Gara-gara Makam Misterius Tanpa Nama di Mojokerto, Polisi Syok Temukan Hal ini hingga Akhirnya Sindikat Kejahatan Besar di Indonesia pun Terbongkar

Sedangkankorbannya adalah seorang wanita bernama Lismawati (32).

Lismawati berani teriak sehingga mengundang warga untuk menggagalkan aksi perampokan tersebut.

Amuk massa tak terhindari.

Bripka Joko Albari karena ditinggalkan oleh teman-temannya yang kabur menyelamatkan diri masing-masing.

Massa pun menghakimi Bripka Joko Albari hingga sekarat.

Berikut fakta-fakta Bripka Joko Albari melakukan perampokan dan diamuk massa:

1. Korban Diikuti

Korban Lismawati yang mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 4342 MBD hendak pulang dari tempat kerjanya di kawasan Tembung, Kamis (22/7/2021) sore sekitar pukul 18.00 WIB.

Sesampainya di Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, Lismawati merasa telah diikuti oleh sejumlah pria berpenampilan cepak yang jumlahnya ada delapan orang.

Baca Juga:Waspada! Mbah Mijan Beri Peringatan Keras Soal Kejahatan Model Baru yang Merugikan di Tengah Wabah Virus Corona: Buat Kalian Khususnya Ladies

Setelah Lismawati sampai di rumah orangtuanya, Bripka Joko Albari beserta rekan-rekannya memaksa korban untuk menyerahkan sepeda motor miliknya ke pelaku dengan tuduhan motor tersebut bermasalah.

Saat itu para pelaku sempat mendorong Lismawati hingga terjatuh, dan motor korban berhasil dibawa kabur.

2. Korban Teriak Minta Tolong

Lismawati tak berdiam diri saat sepeda motornya dibawa oleh komplotan perampok sehingga sekuat tenaga meminta pertolongan masyarakat.

Mendengar terjadi perampokan, warga Dusun Lestari, Desa Pasar V Kebun Kelapa berhamburan keluar rumah.

Saat warga mulai berdatangan, tujuh pelaku bergegas meninggalkan lokasi, sedangkan Bripka Joko Albari terjebak di lokasi karena sepeda motor Yamaha Vixion yang dikendarainya mogok.Alhasil, Bripka Joko Albari akhirnya diamuk massa.

3. Minta Belas Kasih, Sebut Istri Sedang Hamil

Di tengah amukan massa, Bripka Joko Albari sempat meminta belas kasih warga. Ia mengatakan bahwa istrinya saat ini sedang sedang hamil.

"Aduh, Pak. istri saya lagi hamil," ucap Bripka Joko saat dipukuli massa.

Baca Juga:Uang ATM Hampir Habis dan Hidupnya Sulit, Denny Cagur Paksakan Diri Bersedekah, Beberapa Jam Kemudian Dapat Keajaiban : Langsung Dapat Rp254 Juta

4. Beraksi Mengenakan Celana Dinas dan Sepatu PDL

Video ketika Bripka Joko Albari dihajar massa pun viral di media sosial.

Terlihat di video, Bripka Joko Albari memakai baju kaos cokelat. Selain itu memakai celana dinas dengan sepatu PDL.

5. Sempat Dites Ucapkan Tribrata

Sebelum sekarat dihajar massa tampak Bripka Joko Albari sempat mengaburkan pangkatnya dengan menyebutkan kalau pangkatnya adalah Serma.

Ia mengatakan kalau dirinya bertugas di Satuan Sabhara Polres Pelabuhan Belawan.

Karena mengaku polisi, ia pun sempat dites oleh warga untuk mengucapkan Tribrata.

"Kami polisi Indonesia berbakti kepada Nusa dan Bangsa," ucapnya sembari meringis.

6. Diketahui Bawa Pisau

Ia mengaku tidak membawa senjata api.

Baca Juga:Tak Pernah Pamer Saldo ATM dan Barang Mewah, 5 Selebriti Korsel Ini Sumbang Milyaran Untuk Penanganan Corona

Beberapa warga menyebut Bripka Joko Albari sempat mengatakan kalau saat beraksi mereka membawa pisau untuk mengancam korban.

Karena mendengar hal itu warga pun semakin beringas menghajarnya.

7. Sudah Sekarat saat Didatangi Polisi

Polisi yang mendapat kabar terjadi perampokan dan aksi main hakim sendiri, segera meluncur ke lokasi kejadian

Begitu tiba, Bripka Joko Albari sudah tidak sadarkan diri dan sekarat.

Karena kondisinya cukup parah, Bripka Joko Albari kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Medan.

"Tadi malam dibawa ke sini sekira pukul 21.00 WIB, tapi sudah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan," kata Humas RS Patar Asih Beringin, Erse.

8. Murni Begal

Kanit Reskrim Polsek Beringin Iptu Randy Anugrah memastikan, bahwa aksi Bripka Joko Albari murni perampokan modus leasing.

"Ini bukan debt collector, tapi memang murni begal karena sepeda motor korban itu dibeli cash, bukan kredit," kata Randy, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga:Segera Kirim Lamaran karena Siapa Tahu Cocok! Bank BCA Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk Beberapa Posisi, Paling Lambat Desember 2020

Kata Iptu Randy, saat beraksi Bripka Joko Albari ditinggal komplotannya dan akhirnya diamuk warga di Dusun Lestari, Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang.

"Pelakunya itu sebenarnya ada delapan orang, dan yang tujuh orang melarikan diri," kata Randy.

9. Barang Bukti

Kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti dalam aksi perampokan yang dilakukan Bripka Joko Albari.

Barang bukti yang diamankan berupa HP dan Yamaha Vixion milik pelaku.

Kemudian, sebilah pisau, KTP, Kartu Senpi beserta dompet dan kartu ATM pelaku.

Berdasarkan data KTP tersebut, oknum polisi ini berdomisili di Jalan Banyu Urif, Desa Rengas Pulaue, Medan Marelan.

Baca Juga:Kedoknya Sebagai Gundik Petinggi Garuda Terbongkar Habis, Meski Tak Sedikitpun Digubris Siwi Sidi Rela Jadi Pengemis Cinta Pada Karyawan Bank Mandiri Berinisial FH

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 9 Fakta Bripka Joko Albari Pelaku Perampokan di Medan, Sempat Minta Belas Kasihan Saat Diamuk Massa

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya