Profil Enny Sri Hartati, Ekonom INDEF yang Meninggal Karena Covid-19

Senin, 05 Juli 2021 | 12:00
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza

Profil Enny Sri Hartati

GridHITS.id - Berikut ini profil Enny Sri Hartati.

Nama Enny Sri Hartati mungkin masih asing bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Namun rupanya Enny Sri Hartati merupakan salah satu orang penting.

Enny Sri Hartati merupakan ekonom kritis Institute for Development of Economics and Finance (INDEF),

Pada (1/7/2021), Enny dikabarkan meninggal dunia karena virus Covid-19.

Baca Juga: Meninggal karena Corona, Ini Profil Ki Manteb Sudharsono, Pelopor Wayang Modern

Melalui akun twitternya INDEF menyampaikan bela sungkawan seraya mengabarkan rumah duka salah satu tokohnya itu di Sragen, Jawa Tengah.Dipastikan jenazah Enny langsung di bawa ke kampung halamannya untuk dikuburkan di sana.Innalillahi wa Innailaihi RajiunSeluruh keluarga besar INDEF kami berduka cita atas berpulangnya Ibu Enny Sri Hartati, Ekonom Senior INDEF pada hari Kamis, 1 Juli 2021.Rumah duka: Celep Kidul, Desa Celep RT. 22 Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Enny Sri Hartati merupakan ekonom senior INDEF.

Ia sempat menjabat Direktur Eksekutif INDEF tahun 2010-2019.Sekarang Direktur Eksekutif INDEF adalah Tahid Ahmad.INDEF adalah sebuah lembaga penelitian dan studi kebijakan yang independen dan otonom.INDEF didirikan pada tahun 1995, dan berfokus pada masalah ekonomi dan keuangan.Enny dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri selama sepekan di rumah.

Baca Juga: Profil lengkap Mbak You, Punya 3 Orang Anak dan Ayahnya Seorang Anggota TNINamun pada Rabu (30/6) kemarin kondisinya memburuk sehingga harus dibawa ke rumah sakit.Ia kemudian meninggal dunia dalam usia 50 tahun pada pukul 19.45 di RS Islam Pondok Kopi, Jakarta, Kamis (1/7/2021)."Kemarin saturasi almarhumah rendah, dibawa ke ICU RSI Pondok Kopi,"peneliti Indef Abra Talattov saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam."Sempat kesulitan dapat tabung oksigen, setelah dibantu kolega-kolega akhirnya berhasil mendapat tabung oksigen, lalu saturasi mulai membaik," imbuhnya seperti dikutip Antara.

Sayang Tuhan berkata lain, malam itu juga Enny mengembuskan nafas terakhitnya.

Wanita kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 27 Juli 1971, itu dikenal sebagai ekonom yang ramah dan dekat dengan para jurnalis.Ia sering wara-wiri menjadi narasumber di berbagai stasiun televisi, seminar ekonomi, talkshow, radio, dan juga aktif menulis kolom dan opini di banyak media baik koran ataupun media daring.

Enny juga kerap kali tak segan melontarkan kritik pedas terhadap berbagai kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.Ungkapan duka cita terus dikirimkan oleh para jurnalis dalam grup WhatsApp bersama dengan para ekonom Indef."Kita juga masih gak percaya. Dini hari tadi almarhumah masih balas WA di grup Indef," ujar Abra.

Baca Juga: Profil Ryan Hidayat, Pria Idaman Nike Ardilla Pada Masanya Lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, 27 Juli 1971Gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro. Doktor Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian dengan Konsentrasi Ekonomi Pembangunan di Institut Pertanian Bogor.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1996-2011)Staf ahli Komisi X DPR RI (2007-2010)Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) (2010-2019)Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada 1996-2011.Panelis debat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017.

Baca Juga: Profil Lesti Kejora, Biduan Tanah Air yang Kini Sedang Naik DaunBeliau aktif menulis opini atau kolom di berbagai media cetak dan juga menjadi narasumber di berbagai seminar dan diskusi yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah seperti lembaga tinggi negara, BUMN, korporasi, asosiasi, media, partai politik, dan lembaga swadaya masyarakat (NGO).Seringkali beliau tampil di berbagai talkshow di media elektronik dan radio.

Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul Profil Enny Sri Hartati, Ekonom Senior INDEF yang Wafat karena Covid-19, Rumah Duka di Sragen

Editor : Saeful Imam

Sumber : Warta Kota

Baca Lainnya