GridHITS.id -Siapa yang tak kenal dengan keluarga Hartono yang bertahun-tahun selalu menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia?
Keluarga Hartono memiliki banyak sekali bisnis, namun beberapa yang paling terkenal adalah PT Djarum dan Bank BCA.
Punya total kekayaan ratusan triliun bisa saja membuat anggota keluarga Hartono hidup enak dan berfoya-foya.
Namun, tidak demikian dengan Armand Wahyudi Hartono.
Putra bungsu dari pemilik PTDjarumRobertBudi Hartonoini memilih untuk hidup hemat, sederhana, dan cukup.
Intinya, dalam gaya hidupnya Armand tidak suka bertingkah aneh-aneh.
Padahal orangtuanya praktis jadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia dan dia kini menjadi Direktur BCA.
Dilansir dariKompas, Armand memiliki kekayaan lebih dari Rp 113 triliun berdasar catatan Forbes tahun 2015. Saat ini, tentu pundi kekayaannya sudah bertambah banyak.
Dengan jumlah kekayaan sebesar itu, gaya hidup Armand yang super sederhana berulang kali menuai sorotan publik.
Armand bahkan tak malu saat ia terpaksa harus memakai sepatu yang sudah rusak dan harus dilapisi lakban supaya tetap bisa dipakai.
Dalam unggahan di akun Instagramnya
Bukan tak mampu membeli tapi Armand punya prinsip untuk bergaya hidup yang secukupnya saja.
"Prepare for anything. Apapun bisa terjadi, sepatu tua tiba2 sobek di perjalanan, untung ada lakban," tulis Armand diakun Instagram @armandhartono.
Unggahan itu ramai dikomentari oleh para pengikutnya.
"Tujuannya adalah kaya, bukan terlihat kaya," tulis @williamchandrawinata.
Armand Hartono sebagai bos BCA memang terkenal dengan kesederhanaannya.
Sehari-hari Armand juga tidak boros dalam menggunakan uang dan fasilitas yang ia miliki.
Menurut Armand, boros tidak ada manfaatnya. Justru agar bisa sukses dan kaya, Armand lebih suka menghabiskan uangnya untuk menabung dan investasi.
Saat bekerja di kantor pun Armand tidak menjaga gengsinya sama sekali. Meski dia berada di posisi tinggi, Armand tidak ragu untuk tetap makan di kantin.
"Gaya hidup juga harus dijaga, sederhana saja. Sehari-hari di kantor ya saya makan di kantin lho. Kalau ada nasabah besar yang potensial atau rekan bisnis datang berkunjung, baru saya ajak makan di tempat yang bagus, bukan di kantin," kata Armand sambil tertawa.
Armand sendiri masih memegang teguh filosofi Jawa karena dia besar di lingkungan orang-orang Jawa.
"Wong Jowo itu ngerti namanya cukup. Kita tidak perlu menunjukkan kalau usaha (bank) milik kita besar. Cukup tunjukkan kalau kita bisa menjadi institusi yang sehat dan terpercaya," pungkasnya.