GridHITS.id - Kecelakaan bisa terjadi di mana dan kapan saja.
Ini jugalah yang terjadi pada truk fuso pengangkut sapi limosin ini.
Truk besar yang mengangkut belasan sapi ini terjungkal, hingga membuat sapi di dalam bak terbukanya juga ikut terpental.
Yang mengenaskan adalah kernet truk yang berada di bak truk bersama sapi-sapi itu.
Ia harus meregang nyawa dengan kondisi luka yang mengerikan.
Badannya diinjak-injak oleh sapi limosin, bahkan kepalanya juga tertusuk oleh tanduk sapi limosin itu.
Selain kernet, dua sapi limosin juga sekarat, hingga terpaksa disembelih di tempat itu agar dagingnya dapat dimanfaatkan.
Dilansir GridHITS.id dari Tribun Jabar, lokasi kejadian terjadi di Jalur Wisata Palutungan-Kuningan, Sabtu (21/3/2021) kemarin.
Kronologisnya, truk bernopol B 9843 PF diketahui bermuatan sapi dengan bobot besar itu terjungkal di Jalur Wisata Palutungan-Kuningan, Sabtu (20/3/2021)
Truk bernopol B 9843 PF diketahui bermuatan sapi dengan bobot besar itu terjungkal di Jalur Wisata Palutungan-Kuningan, Sabtu (20/3/2021) (ahmad ripai/tribunjabar)
Korban tewas diketahui adalah kernet truk yang berada di bak truk dengan sapi-sapi.
Pria bernama Endang itu tewas setelah terinjak-injak sapi sementara kepalanya tertusuk tanduk.
Korban dengan luka mengerikan itu diketahui bernama Endang (39) warga Tasik, Jawa Barat. "Iya Kang, tadi ada penumpang meninggal itu namanya Endang, sahabat saya Kang," ungkap Fauzi Karim (40) warga Tasik, Jawa Barat, yang ditemui TribunJabar.id di lokasi kejadian kecelakaan maut tadi, Sabtu (20/3/2021).
Sahabat Endang ini mengungkap bahwa sebelum tewas mengenaskan, sahabatnya itu sempat makan bareng dengannya.
"Iya tadi kami makan bareng dan canda tawa seperti biasa. Kebetulan tadi makan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian ini," ujar Fauzi yang terlihat pucat dalam raut wajahnya.
Ketika sahabatnya meninggal, kata Fauzi, dirinya merasa sedih dan teringat sewaktu hidup bareng di usaha pejagalan sapi di daerah Tasik.
"Kami selalu bareng, dia orang baik dan yang membuat kesedihan saya itu ingat pada anak istrinya Almarhum. Apalagi anaknya masih pada kecil yang memiliki masa depan dan kebutuhan untuk hidup lebih panjang," kata Fauzi.
Sebelum peristiwa naasdialami korban, kata Fauzi, usai makan sebelum kejadian ini, iasempat mengajak korban jangan tetap di bak truk bareng sama sapi.
"Namun ajak saya gak di respon, tiba - tiba seperti ini. Endang meninggal dan sudah di bawa ke rumah sakit," ungkap Fauzi lagi.
Adapun kendaraan truk Fuso pengangkut sapi, kata Fauzi menceritakan, sapi itu dibeli dari daerah Jawa Timur untuk kebutuhan bisnis jual beli daging di Pasar Gurubug Tasik.
"Sapi kami beli dari Jawa untuk dibawa ke Tasik. Saat pembelian disana, kami gunakan kendaraan rental jasa angkutan truk Fuso ini, nah saat dalam perjalanan pun kami kawal dengan mobil kecil. Namun siapa sangka di jalur sini terjadi kecelakaan," katanya.
Selain sang kernet yang meregang nyawa di lokasi kecelakaan tadi, ada dua ekor sapi mati dalam peristiwa kecelakaan maut tersebut.
"Untuk dua sapi mati, itu akibat kena hantaman bangunan rumah dan beberapa pucuk pagar menusuk sapi.
Kemudian, kematian satu ekor sapi lainnya itu akibat hantaman yang kemudian dilakukan penyembelihan di tempat, untuk menyelematkan daging supaya tidak rugi, katanya.
Sapi-sapi limosinitu tergeletak sebelumnya, masing - masing memiliki taksiran bobot di antara lima kuintal.
"Iya ini sapi jenis Limosin, untuk bobot itu di atas lima kintalan," katanya.
Seperti diungkap sebelumnya, peristiwa Kecelakaan maut yang melibatkan truk Fuso terguling dan menimbulkan korban.
Berdasarkan laporan warga, sang supir langsung lari ke kantor Polisi terdekat.
Hal itu dilakukan untuk memberikan keamanan pribadi pada sang sopir tersebut.
"Iya, barusan ada kabar bahwa sopir saat kejadian tadi, si sopir langsung lari ke kantor polisi," ungkap Sahrul salah seorang warga setempat, Sabtu (20/3/2021).
Sahrul mengatakan, dalam kecelakaan maut tadi jalur langsung macet akibat awak truk Fuso terguling tadi memakan separo badan jalan di Jalur Palutungan - Kuningan tersebut.
"Tadi sempat macet tapi langsung ada Pak Polisi," katanya.
Diketahui kecelakaan maut, kata dia, mulanya kejadian Truk Fuso pengangkut 12 ekor sapi dari arah utara atau Desa Gunungkeling menuju selatan daerah Sukamulya.
"Itu rencana sapi akan dikirim ke Tasikmalaya, pas di turunan beredar kabar rem mobil diduga dalam keadaan blong sehingga sebelum mobil terguling seperti terlihat itu," katanya.
Keterangan lain, sopir maut yang diketahui bernama Jamal (63) warga Kabupaten Ngajuk, Jawa Timur ini mengaku bahwa mobil sebelum terguling itu menabrak sepeda motor honda grand astrea nopol B 5964 WZ.
"Iya tadi ada motor yang dikendarai oleh Yuda Nugraha, (27) warga alamat Lingkungan Manis Rt. 007 Rw. 002 Kelurahan/ Kecamata Cigugur itu melaju dari arah timur BTN Cigugur menuju arah barat Sukamulya terjepit," kata Sahrul lagi.
Selain menghantam motor saat lewat, sopir maut juga menabrak pagar rumah milik Ny Nani Siti Rohani (66) di lokasi setempat.
"Akibatnya pagar dan bangunan penahanan di rumah Ibu Nani rusak," katanya. (*)
Baca Juga:Leher Tersayat Benang Gelasan Layangan Saat Mengendarai Motor, Pengemudi Motor Kawasaki ini Tewas
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Disembelih di Tempat, Sapi Limosin yang Truk Pengangkutnya Kecelakaan Maut di Palutungan