GridHITS.id -Setiap orangtua akan merasa sedih ketika dokter mendiagnosis anaknya mengalami penyakit langka.
Hal tersebut terjadi padaTeodora Nangjob, seorang ibu asal Papua yang menceritakan penyakit langka putrinya.
Lidah putri Teodora Nangjob, Kristina Yunitae itu membengkak dan terus menjulur sehingga tidak bisa mengunyah makanan.
Kini Teodora harus menetap di kampung suaminya, Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tujuan Teodora menetap di Maumere adalah untuk memberi pengobatan putrinya dengan cara tradisional.
"Selama ini kami tinggal di Papua.Saya asli dari sana. Karena anak kami tidak sembuh-sembuh, kami terpaksa antar dia ke sini untuk berobat," kata Teodorapada Jumat (19/3/2021) sore, dikutip dariKompas.com.
Didiagnosis kanker lidah
Saat sang putri berusia satu tahun, Teodora sempat memeriksakan Kristina ke dokter.
"Hasil diagnosis dokter, anak kami, Kristina mengalami kanker lidah. Setelah periksa, mereka diminta untuk rawat jalan," tutur Teodora.
Lidah Kristina yang menjulur tersebutmenjadikan putri Teodora itu tidak bisa menutup mulut dengan sempurna.
Baca Juga: Ibunya Nunung Sempat Belanja dan Berjemur Sebelum Meninggal Dunia, ini Dugaan Penyebabnya!
Selain tidak bisa menutup mulut dengan sempurna, lidah Kristina yang memiliki panjang 8,5 cm membuatnya tak bisa mengunyah makanan.
Ketika Kristina akan makan sang ibu tidak menggunakan sendok tetapi menggunakan tangan agar bisa memasukkan makanan ke dalam mulut.
Pakai obattradisional
Selama ini Kristina menjalani pengobatan dengan seorang biarawati di wilayah Wairhubing.
Putri Teodora diberi ramuan tradisional dan didoakan, menurutnya, pengobatan itu memberi perubahan.
Lidah Kristina yang sebelumnya hitam kini berubah kembali merah. Namun sayangnya, lidah sang putri masih tetap panjang dan menjulur.
Kecewa dengan dokter
Teodora belum pernah lagi membawa anaknya ke rumah sakit atau ke dokter meskipun memiliki BPJS Kesehatan.
"Mau ke dokter, tetapi ayahnya tidak mau. Itu karena pernah kecewa dengan dokter," kata Teodora.
Kekecewaan suami Teodora karena dokter mengaku tak berani menangani penyakit langka sang putri.
Sekarang, Teodora masih berharap ada pihak yang membantu menangani sang putri hingga seperti sedia kala.