GridHITS.id -Apa itu Hipospadia yang dialami Aprilia Manganang hingga ditetapkan menjadi laki-laki.
Kabar mengejutkan datang dari dunia olahraga tanah air yakni mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang.
Pasalnya, kabar mengejutkan lantaran sosok Aprilia Mangganang diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Atletyang pernah membela Indonesia di ajang Asian Games 2018 lewat cabang olahraga voli ini diketahui menderita Hipospadia.
Usai identitas jenis kelaminnya terkuak, banyak yang belum tahu betul terkait Hipospadia yang menjadi kelainan reproduksi yang dialami Aprilia Manganang.
Lantas, apa itu Hipospadia yang dialami Aprilia Manganang?
Sebagai informasi, Aprilia Manganang ternyata seorang laki-laki yang punya kelainan pada sistem reproduksinya sejak lahir.
Kelainan pada sistem reproduksi yang dialami olehh Aprilia Mangganang ini diketahui dengan istilah hipospadia.
Dirangkum GridHITS dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hipospadia merupakan kelainan reproduksi.
Lebih lanjut, Hipospadia adalah cacat sejak lahir pada anak laki-laki di mana pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis.
Pada anak laki-laki yang mengidap hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama minggu ke 8-14 kehamilan.
Pembukaan abnormal dapat terbentuk di mana saja dari tepat di bawah ujung penis hingga skrotum.
Selain berbeda lokasi bukaan uretra, kelainan penis ini ada yang sifatnya ringan sampai parah.
Jenis hipospadia yang dimiliki anak laki-laki tergantung pada lokasi pembukaan uretra yakni:
1. Subkoronal: Pembukaan uretra terletak di suatu tempat di dekat kepala penis
2. Poros tengah: Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis
3. Penoscrotal: Pembukaan uretra terletak di tempat pertemuan penis dan skrotum.
Apa itu Hipospadia yang dialami Aprilia Manganang yakni yang diidap oleh anak laki-laki terkadang memiliki penis yang melengkung.
Hal tersebut terjadi akibat letak lubang kencing yang tidak normal dan anak dengan hipospadia akan memiliki masalah dengan percikan urin yang tidak normal.
Selain itu, pemilik kelainan Hipospadia mungkin harus duduk untuk buang air kecil dan pada beberapa anak laki-laki dengan hipospadia, testis belum sepenuhnya turun ke dalam skrotum.
Jika hipospadia tidak ditangani dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan melakukan hubungan seksual atau kesulitan buang air kecil saat berdiri.
Baca Juga: 15 Tahun Berkarir Hingga Jadi Juara Dunia, Atlet Bulu Tangkis Tontowi Ahmad Putuskan Gantung Raket