GridHITS.id – Selebgram Millen Cyrus kembali ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba padahal baru satu bulan ia menikmati udara bebas.
Hal itu seolah membenarkan analisis pakar mikro ekspresi terhadap tangis Millen pada konferensi pers penangkapan pertama.
Kali ini, Millen terdeteksi positif mengonsumsi narkoba jenis benzo setelah dilakukan tes urin.
Penangkapan tersebut terjadi pada hari Minggu (28/2/21) dini hari di Kafe Brotherhood, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Keponakan Ashanty ini tertangkap basah bersama tiga orang pengunjung lainnya yang juga positif benzo dan ekstasi melalui tes urin.
“Dari tempat ini ada kita periksa selebgram satu orang inisial MC bersama temannya positif benzo,” terang Direktur Resnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa, Minggu (28/2/21) dikutip dari Tribunseleb.
“Kita bawa ke kantor, kita amankan jika dia terbukti menggunakan benzo, kita mingkin akan melakukan rehab kepada 3 orang ini,” lanjutnya.
Saat ini Millen dan teman-temannya sedang diamankan di Polda Metro untuk didalami kasusnya.
Penangkapan ini tentu saja menghebohkan publik lantaran Millen Cyrus baru saja bebas dari kasus penyalahgunaan narkoba pada Januari lalu.
Millen Cyrus juga mengaku kapok menggunakan narkoba setelah kasus penangkapan tersebut.
Ia bahkan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya setelah dinyatakan bebas.
Analisis Pakar Mikro Ekspresi, Millen Bersandiwara
Pada kasus narkoba pertamanya, Millen Cyrus sempat menangis-nangis memnta maaf dalam konferensi pers.
Tangis Millen Cyrus rupanya menarik perhatian publik sampai pakar mikro ekspresi menganalisisnya.
Melansir dari kanal YouTube Intens Investigasi (23/11/21), pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra mencoba menganalisis makna tangisan Millen saat itu.
Mengejutkannya, Kirdi mengungkapkan bahwa ada kemungkinan Millen Cyrus tengah bersandiwara di balik deraian air matanya.
Ia mengungkapkan ada dua dugaan dari hasil analisisnya, dugaan pertama Millen memang sadar akan kondisinya saat itu yang sedang dilanda masalah.
Sementara dugaan kedua, Millen menangis karena bersandiwara.
“Saat perskon itu kan beberapa waktu setelah penangkapan, bisa jadi pengaruh obat-obatannya udah turun. Sehingga dia jadi ngeh kondisinya saat itu atau yang kedua, ya pinter bersandiwara aja,” bongkar Kirdi.
Bukan tanpa alasan, menurut Kirdi, pengguna narkoba punya kemampuan untuk mengelabuhi orang lain melalui ekspresinya.
“Kita tahu orang-orang terbiasa terpapar narkoba, mereka punya kemampuan luar biasa mengelabuhi orang lain demi mendapatkan barang yang dia butuhkan, mendapatkan uang untuk membeli barang yang dibutuhkan atau menyembunyikan bahwa dia menggunakan barang yang dipake.”
“Jadi, kemungkinan dua ini, apakah pikirannya sudah lebih clear karena pengaruh dari zat yang dikonsumsi berkurang atau karena terbiasa mengelabuhi orang aja,” ungkap Kirdi.
Kirdi juga menegaskan bahwa menangis saat konferensi pers belum tentu menggambarkan Millen menyesali perbuatannya.
“Ketika nangis-nangis di perskon itu hal yang wajar dilakukan. Kalo siapa pun dalam posisi dia akan melakukan hal yang sama (nangis),” ujar Kirdi.
“Apakah dia menyesal? Belum tentu. Motifnya apa yang belum kita baca di sini. Dia ketutup mesker agak susah kita menilainya,” umbuh Kirdi.
Sebagian artikel ini telah terbit di GridHITS.id dengan judul: