Sadar Risiko Belajar Daring Cukup Besar, Mendikbud Putuskan Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka Mulai Juli 2021 Jika Target Satu Ini Tercapai

Jumat, 26 Februari 2021 | 11:39
Serambi News

(ilustrasi) Kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai Juli 2021

GridHITS.id – Kabar gembira, kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai Juli 2021.

Siapa yang sudah bosan belajar di rumah saja?

Atau para bunda sudah mulai stres mendampingi anak sekolah daring?

Kabar gembira, Mendikbud Nadiem Makarim menargetkan belajar tatap muka di sekolah bisa dimulai pada bulan Juli 2021.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kemendikbud Nadiem Makarim Umumkan Seluruh SMK dan Perguruan Tinggi di Seluruh Zona Sudah Boleh Lakukan Pembelajaran Secara Tatap Muka

Tentu saja dengan ketentuan tertentu.

Nadiem Makarim menargetkan proses vaksin 5 juta guru dan tenaga kependidikan bisa selesai di akhir Juni 2021.

Apabila target tersebut tercapai, maka proses belajar tatap muka bisa dimulai pada Juli 2021.

“Kami ingin memastikan kalau guru dan tenaga kependidikan sudah selesai vaksinasi di akhir Juni.

Sehingga di Juli, insya Allah sudah melakukan belajar tatap muka di sekolah,” ungkap Nadiem Makarim pada Rabu (24/2/21) dikutip dari Kompas.com.

Namun, kegiatan belajar mengajar tatap muka masih menggunakan protokol kesehatan ketat, ya!

Seperti yang dituturkan Nadiem, belajar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan merupakan sebuah kebiasaan baru yang harus selalu diterapkan.

Baca Juga: Mendikbud Bagikan Kabar Terbaru Bagi Seluruh Pelajar Tanah Air Terkait Sekolah Tatap Muka, Kapan Akan Dibuka?

“Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik,” tegasnya.

Menurut Nadiem, pembelajaran jarak jauh yang terlalu lama akan menimbulkan risiko yang sangat besar, maka pembelajaran tatap muka diharapkan segera dimulai.

“Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama itu sangat besar,” ungkap Nadiem.

Agar dapat segera melaksanakan pembelajaran tatap muka, Kemendikbut mengambil tindakan gesit agar guru dan tenaga kependidikan segera memperoleh vaksinasi.

Melihat kondisi pandemi yang masih belum berakhir, pembelajaran tatap muka kemungkinan tidak dilakukan 100 persen.

“Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga,” terang Nadiem.

Karena risiko pembelajaran jarak jauh lebih besar ancamannya pada tingkat sekolah dasar sampai menengah, proses vaksinasi akan diprioritaskan untuk tenaga kependidikan sekolah dasar sampai menengah terlebih dahulu.

Seperti bagi guru sekolah dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Dilanjutkan kepada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Setelah itu baru diberikan kepada perguruan tinggi.

“Jadi mereka (SD, PAUD, dan SLB) memang yang membutuhkan interaksi fisik dan tatap muka.

Walaupun belajar tatap muka di sekolah harus menggunakan protokol kesehatan dari Kemendikbud dan Kemenkes,” terang Mendikbud.

Baca Juga: Kabar Gembira Untuk Pelajar Seluruh Indonesia Terkait Sekolah Tatap Muka, Namun Angka Kematian Anak Akibat Virus Corona Justru Melonjak Tinggi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:Vaksin Guru Selesai, Mendikbud: Belajar Tatap Muka Dibuka Juli

Editor : Nita Febriani

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya