Intisari-online.com - Negara manapun pastinya menghadapi tragedi, tak terkecuali Amerika Serikat.
Saat awal-awal perhitungan surat suara pemilu AS, Presiden Donald Trump sudah klaim bahwa ia menangkan pemilu AS kemarin.
Hal tersebut tetap ia lakukan walaupun angka terus-terusan tunjukkan bahwa ia kemungkinan besar akan kalah dikalahkan oleh jumlah surat suara Joe Biden yang terus bertambah lewat melalui pos.
Trump kemudian mengklaim jika pemilu telah dicurangi dan ia bahkan tidak tunjukkan tanda untuk menyerahkan jabatannya.
Tim kampanye Biden dengan segera mempertimbangkan hasil yang sebelumnya dianggap paling radikal.
Tim kampanye Biden pun mengatakan, "sebagaimana yang kita katakan pada 19 Juli, warga AS akan tentukan hasil pemilihan ini, dan pemerintah AS sangat mampu mengusir penyusup dari Gedung Putih."
Rupanya, mereka tidak bercanda mengenai penyusup tersebut.
Memang ada pasukan khusus yang ditugaskan dalam hal semacam ini.