Segera Hentikan Pemakaiannya, Deodoran Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Payudara Jika Punya Tanda-tanda Ini, Waspada Sebelum Membeli

Jumat, 06 November 2020 | 15:58
Deodorantadvisor.com

Deodoran Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Payudara Jika Punya Tanda-tanda Ini, Waspada Sebelum Membeli

Segera Hentikan Pemakaiannya, Deodoran Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Payudara Jika Punya Tanda-tanda Ini, Waspada Sebelum Membeli

GridHITS.id -Siapa sangka deodoran ternyata bisa sebabkan kanker payudara jika punya tanda-tanda ini.

Seperti kita ketahui bersama jika kanker masih menjadi penyakit yang menakutkan karena biasanya berakhir dengan kematian.

Banyak faktor yang menyebabkan kanker payudara, tidak hanya dari pola makan saja, tetapi juga dari lingkungan sekitarnya termasuk deodoran.

Ya, siapa sangka deodoran bisa menyebabkan kanker payudara.Jadi, jangan pernah deodoran dengan 3 ciri ini!

Baca Juga:Bangun Tidur Langsung Sarapan Bawang Putih dan Air Putih, Wanita Ini Terkejut Lihat Perubahan Ajaib pada Tubuh Keesokan Harinya

Baca Juga:Mulai Nanti Malam Letakkan Bawang Putih di Telapak Kaki Sebelum Tidur, 3 Manfaat Ajaib Ini Akan Dirasakan Keesokan Paginya

Deodoran rasanya sudah jadi kebutuhan utama banyak warga Indonesia.

Deodoran bisa mencegah bau badan atau keringat di ketiak.

Namun, tahukah Anda bahwa produk yang membantu kita terbebas dari bau badan ini bisa berisiko besar bagi kesehatan?

Pasalnya, beberapa bahan dalam deodoran terbukti bisa menyebabkan banyak masalah, termasuk salah satunya kanker payudara.

Kok bisa, ya?

Yuk, cek sekarang juga kalau gak mau menyesal kemudian.

Bahan Berbahaya dalam Deodoran

Baca Juga:Bangun Tidur Langsung Sarapan Jus Bawang Campur Madu Saat Perut Kosong, Ampuh Larutkan Lemak hingga Turunkan Berat Badan

Baca Juga:Biasanya Langsung Dimakan, Coba Konsumsi Bawang Putih Panggang Untuk Pulihkan Tubuh Hanya Dalam Waktu 24 Jam

Melansir laman Time, penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa yang digunakan dalam deodoran dan antiperspiran diserap dan disimpan dalam sel-sel lemak, yang lazimnya berada di daerah ketiak.

Padahal, jaringan ketiak juga mengandung reseptor hormon yang dapat bereaksi terhadap beberapa bahan deodoran dan antiperspiran.

Profesor biologi di North Carolina State University, Heather Patisau, juga mengatakan bahwa beberapa senyawa dalam deodoran bisa mengganggu fungsi hormon reproduksi dan perkembangan tubuh.

Inilah alasan yang membuat para ahli mengklaim deodoran dapat meningkatkan risiko gangguan reporduksi hingga kanker payudara.

Bahkan, deodoran juga diklaim dapat mengganggu mikroorganisme baik dalam tubuh.

Melansir laman Penn Medicine, beriku bahan-bahan berbahaya yang kerap terdapat dalam deodoran:

1. Alumunium

Senyawa aluminium biasanya digunakan dalam antiprespiran untuk mencegah produksi keringat berblebih.

Penggunaan antiprespiran yang terlalu sering dapat menyebabkan aluminium menumpuk di jaringan payudara.

Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan gen dalam jaringan payudara yang memicu pertumbuhan tumor atau sel kanker.

Baca Juga:Biasa Berakhir di Tempat Sampah, Kulit Kentang Bisa Jadi Cara Ampuh Menghilangkan Uban Semudah Menjentikan Jari

Baca Juga:Tak Perlu Buru-buru ke Salon, Cara Mudah Menghilangkan Uban dengan Daun Salam Cuma Butuh Waktu 15 Menit

Selain itu, terlalu banyak aluminium dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyakit tulang atau demensia.

Biasanya, kelebihan aluminium disaring keluar dari tubuh oleh ginjal.

Jadi, orang dengan fungsi ginjal yang lemah tidak dapat menyaring aluminium dengan cukup cepat.

Namun, jika Anda memiliki fungsi ginjal normal, ginjal biasanya dapat memproses jumlah aluminium dari antiperspiran dan kosmetik yang diserap melalui kulit.

Inilah sebabnya mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengharuskan produsen deodoran atau antiperspiran untuk memasukkan peringatan khusus untuk orang dengan penyakit ginjal.

2. Paraben

Paraben biasanya digunakan dalam produk deodoran untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi.

Sama halnya dengan alumunium, paraben juga dapat diserap oleh kulit dan menganggu fungsi hormon.

Paraben dapat meningkatkan fungsi hormon estrogen, hormon wanita yang penting untuk perkembangan seksual, kesehatan payudara, dan fungsi tubuh lainnya.

Namun, American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan tidak ada bukti konklusif yang menemukan kaitan bahan kimia deodoran ini dengan kanker karena kanker.

Baca Juga:Coba Mulai Besok Rutin Berkumur Pakai Air Garam Setiap Hari, 7 Hal Ajaib Ini Langsung Terjadi di Dalam Tubuh

Baca Juga:Mulai Pagi Ini Rutin Bangun Tidur Langsung Minum Air Putih Hangat Campur Garam, 3 Manfaat Ajaib Ini Akan Didapat

3. Berbagai bahan penyebab alergi

Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap deodoran atau antiperspiran.

Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin.

Jika Anda sudah mengetahui bahwa Anda alergi terhadap salah satu dari bahan-bahan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk pencegah bau badan tersebut.

Cara aman menggunakan deodoran dan antiperspiran Untuk melindungi dari dari berbagai efek negatif antiperspirand dan deodoran, sebaiknya kita memilih produk-produk pencegah atau penghilang bau badan dengan bahan alami.

Kita juga bisa memilih produk dengan komposisi bebas paraben, alumunium dan berbagai bahan penyebab alergi. Oleh karena itu, kita harus memeriksa label sebelum membelinya

Artikel ini telah tayang di SajianSedap.com dengan judul: Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Jangan Pernah Pakai Deodoran dengan 3 Ciri Ini! Cek Sekarang Juga Kalau Gak Mau Nyesel”

Editor : Safira Dita

Sumber : sajiansedap.com

Baca Lainnya