Bukan Hanya Tak Lucu, Ulah Ade Londok yang Tarik Kursi Hingga Malih Terjatuh Berisiko Sebabkan Komedian Senior itu Lumpuh karena Cedera Tulang Ekor
GridHITS.id -Candaan dengan menarik kursi sebetulnya sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan tulang ekor.
Baru-baru ini dunia hiburan dikagetkan dengan ulah Ade Londok dalam sebuah acara komedi di salah sebuah stasiun televisi swasta.
Dalam sebuah program acara, Ade Londok yang berperan sebagai petugas keamanan atau hansip, lalu Malih berperan sebagai calon ketua lingkungan.
Dalam satu adegan, Ade Londok menarik Haji Malih hingga membuatnya terjengkang dan terjatuh.
Terlihat jelas adegan itu tidak seperti yang direncanakan, alias spontas, tak heran Malih pun memasang ekspresi kaget usai terjatuh.
Warganet pun langsung menilai apa yang dilakukan oleh komedian asal Bandung yang memviralkan odading itu dianggap tak lucu dan tak sopan.
Tak hanya tak sopan, adegan candaan dengan menarik kursi sangat berbahaya karena berisiko menyebabkan kelumpuhan akibat cedera tulang ekor.
Sudah banyak korban yang alami trauma fisik bahkan kelumpuhan akibat candaan tarik kursi, meski sebagian besar adalah remaja.
Apalagi bila candaan itu dilakukan pada orangtua yang kondisi tulangnya lebih rawan rusak akibat trauma.
CANDAAN TARIK KURSI BISA SEBABKAN KELUMPUHAN
Dilansir GridHITS.id dari kompas.com,Dokter Spesialis Tulang yang juga Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Rahyussalim, SpOT, K-Spine mengatakan seandainya ada orang yang jatuh dengan posisi terduduk umumnya yang paling sering terkena adalah daerah lumbal yakni sekitar pinggang dan tulang belakang.
“Akibat cedera itu biasanya ada 2 struktur yang pasti kena. Pertama struktur tulang dan kedua struktur saraf,” jelasnya.
Pemeriksaan harus teliti Apabila yang cedera adalah tulang maka akan menimbulkan nyeri, sedangkan jika pada saraf maka akan mengalami mati rasa ataupun kelumpuhan.
Ia juga mengingatkan agar tak menyepelekan seseorang yang jatuh dengan posisi terduduk ataupun seseorang yang terjatuh dan kemudian mengalami kelumpuhan.
Termasuk pada anak-anak, karena garis fraktur pada hasil rontgen anak terkadang tidak terlalu jelas sehingga kemungkinan bisa menimbulkan kekeliruan diagnosis apabila tidak dicermati oleh dokter pemeriksa dengan teliti.
Umumnya kondisi patah akan terlihat sangat jelas ketika dilihat melalui MRI.
Adapun ia menjelaskan, efek terjatuh dari kursi dengan posisi terduduk bisa langsung maupun tak langsung terjadi.
“Kalau direct injury itu mengenai tulang panggung, pinggang, dan leher,” kata dia.
Sementara indirect injury umumnya gangguan terjadi di struktur saraf, saraf pusat, saraf perifer, atau gangguan indera penglihatan, dan pendengaran.
Pada kondisi ini umumnya efeknya dirasakan langsung sakit saat itu.
Akan tetapi akibat yang ditimbulkan gradual atau bertahap yang bisa menjadi semakin berat.
“Misal sekarang nyeri doang, setelah sekian waktu makin berat, 6 bulan kemudian lumpuh. Itu bisa saja terjadi seperti itu,” imbuhnya.
JANGAN DIURUT
Pengurutan bisa menimbulkan bahaya.
“Pengurutan itu semacam manipulasi pada daerah pinggang itu. Kalau itu dikerjakan, akan terjadi pergeseran pada daerah atau struktur tulang yang patah atau cedera,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/12/2019).
Ia menambahkan, manipulasi yang dilakukan pada bagian tulang patah hanya akan menambah cedera seseorang.
Dan satu-satunya penanganan dalam kondisi demikian adalah operasi.
“Cedera diikuti lumpuh mau enggak mau harus dioperasi. Operasi sebenarnya untuk menstabilkan tulang yang patah,” kata dia.
Ia juga menyebut terapi yang juga bagus itu adalah dengan stem cell.