Bisa Jadi Salah Kaprah, Ini Takaran yang Dianjurkan untuk Minum Air Putih Setelah Makan Supaya Anda Bisa Panen Manfaat
GridHITS.id -Selesai makan, Anda tentunya akan segera meneguk air, ya?
Tanpa disadari, hal tersebut tidak hanya menjadi kebutuhan tapi juga kebiasaan.
Banyak pilihan minuman yang bisa dikonsumsi setelah makan besar.
Baca Juga: Tak Terduga Bisa Picu Masalah Serius, Ini yang Terjadi Jika Minum Air Putih Setelah Makan Semangka
Mulai dari es teh, kopi, air putih, jeruk hangat dan masih banyak lagi.
Dari sekian menjamurnya jenis minuman yang ada di pasaran, ternyata air putih masih jadi juaranya.
Dianjurkan, setelah makan sebaiknya minum air putih.
Peneliti menjelaskan kalau minum air putih usai makan akan menghidrasi tubuh.
Dengan begitu, nutrisi pada makanan akan terserap dengan sempurna dan kesehatan pencernaan juga terjaga.
Tak jarang, Anda meneguk bergelas-gelas atau bahkan kurang dari satu gelas air putih setelah makan.
Jangan disepelekan begitu saja, minum air putih setelah makan ternyata ada takarannya.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini yang Akan Tubuh Alami Jika Tidak Minum Cukup Air Setiap Hari
Jika terlalu sedikit minum air putih setelah makan akan berakibat buruk, begitu juga sebaliknya.
Konsep tersebut dijelaskan oleh Priyanka Rohatgi yang seroang ahli gizi menuturkan perihal minum air putih.
Menghimpun dariKompas.com,takaran yang tidak pas saat minum air putih akan menyebabkan peningkatan gastritis.
Gastritis merupakan kondisi di mana makanan yang dikonsumsi, nutrisinya tidak akan dicerna dengan baik.
Hindari minun air dingin
Nah, ahli gizi menuturkan untuk menghindari meneguk air dingin usia makan berat.
Minum air dingin akan menundra proses pencernaan.
Disarankan, agar minum air putih dengan suhu kamar ketika selesai makan.
Takaran minum air
Setelah makan besar, sebaiknya minum segelas atau setengah gelas air putih.
Jumlah tersebut sudah cukup untuk membantu proses cerna makanan.
Perlu diketahui, minum terlalu banyak air setelah makan akan memicu rasa kembung.
Tentu, kembung akan merembet pada kondisi ketidaknyamanan lain pada proses cerna.