Kebiasaan Mengedit Foto Ternyata Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental, Berikut Penelitian dari Ahlinya

Kamis, 27 Agustus 2020 | 13:00
Freepik/marymarkevich

Ilustrasi edit foto.

Kebiasaan Mengedit Foto Ternyata Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental, Berikut Penelitian dari Ahlinya

GridHITS.id - Mengedit foto sepertinya sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan sering dilakukan oleh beberapa orang.

Tak heran, sebab ada banyak aplikasi foto yang bisa merubah tubuh kita menjadi lebih cantik, lebih kurus, lebih putih, dan lainnya.

Namun apakah hal tersebut tetap baik untuk dilakukan?

Belakangan ini sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Flinders University menyatakan bahwa mengedit foto bisa berdampak negatif pada persepsi seseorang tentang citra tubuh sendiri.

Baca Juga: Bak Benar Digoncang Prahara, Rizki DA Hapus Foto Pernikahan, Nadya Mustika Balas Kalimat Menohok: Pura-pura Mengejar Akhirat

Baca Juga: Tak Habis Pikir, Pengemis Ini Bawa Foto Anak yang Sakit Kanker Demi Memancing Rasa Iba, Tapi Hasil Uangnya Disebut untuk Beli Sabu

Melansir dari World of Buzz, peneliti dari departemen Psikologi di Flinders University meminta 130 wanita berusia antara 18 hingga 30 tahun untuk melihat gambar mirip model terlebih dahulu di Instagram sebelum memeriksa kecenderungan pengeditan mereka.

Ternyata suasana hati para peserta secara bertahap memburuk setelah melihat penampilan wajah mereka sendiri ketika mereka meluangkan waktu untuk mengedit lima foto mereka.

Rata-rata para wanita menghabiskan waktu 4,5 menit untuk foto mereka, mengedit di lingkaran hitam, noda, mengubah bentuk wajah, hingga warna kulit.

Profesor Marika Tiggemann menyimpulkan dalam studinya bahwa wanita menginvestasikan banyak waktu dan tenaga mereka dalam mengambil, memilih dan mengedit foto mereka.

Seperti memilih pencahayaan yang bagus, sudut yang paling bagus, yang kemudian bisa ditambahkan dengan filter untuk daya tarik.

Wanita-wanita ini sering mengambil langkah untuk menampilkan versi lain dari diri mereka yang bisa merusak persepsi mereka sendiri.

Baca Juga: Posting Foto di Media Sosial dengan Caption 'Bernada', Ariel Noah Banjir Komentar Netizen: Beralih Jadi Tukang Kayu Sekarang?

Baca Juga: Lama Tak Terlihat Bak Hilang Ditelan Bumi, Tiba-tiba Mantan Bintang Film Panas Indonesia ini Posting Foto dengan Kulit Keriput! Ada Apa?

“Wanita tampaknya termotivasi oleh keinginan untuk menampilkan versi terbaik dari diri mereka dan secara substansial lebih bahagia dengan selfie yang diedit daripada foto aslinya.

Namun, pada saat yang sama, aktivitas ini memiliki efek merugikan dalam hal suasana hati yang lebih buruk dan ketidakpuasan wajah." ucapProfesor Marika Tiggemann.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Body Image menunjukkan bahwa jika wanita terus melanjutkan pengeditan foto secara ekstensif, hal itu dapat menyebabkan perasaan tidak jujur ​​secara virtual.

Profesor Tiggemann menyimpulkan dalam temuannya bahwa faktor-faktor yang terlibat dengan ketidakpuasan penampilan wajah dan tubuh berasal dari seluruh gagasan di balik penilaian masyarakat yang terus-menerus terhadap penampilan wanita dan upaya mereka untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik daripada di kehidupan nyata.

Media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam cara kita memandang citra wajah dan tubuh kita.

Baca Juga: Sesumbar Wajahnya Masih Asli Tanpa Permak, Warganet Justru Bandingkan Wajah Inul Daratista yang Dulu dan Sekarang: Ya Ampun

Baca Juga: Unggah Foto Bareng Suami, Asmirandah Bongkar Perilaku Jonas Rivanno Saat Ia Sedang Hamil

Cukup sulit bagi wanita untuk terus-menerus dinilai oleh masyarakat atas penampilan dan pakaian kami.

Mengedit gambar kita agar sesuai dengan standar kecantikan ideal yang diterapkan oleh masyarakat membuatnya jauh lebih buruk.

Pada akhirnya, kita harus berusaha untuk menerima semua jenis kecantikan dan mempromosikan kepositifan tubuh untuk semua jenis tubuh yang berbeda.

Tag

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber World of Buzz