Tangan Bocah Berusia 15 Tahun Mendadak Lumpuh Setelah Kecanduan Main Game 22 Jam dalam Sehari, Dokter Ini Sebut Nama Penyakitnya

Senin, 13 Juli 2020 | 16:15
Freepik/@user18526052

Ilustrasi bocah kecanduan main video game.

Tangan Bocah Berusia 15 Tahun Mendadak Lumpuh Setelah Kecanduan Main Game 22 Jam dalam Sehari, Dokter Ini Sebut Nama Penyakitnya

GridHITS.id- Apa yang biasanya kita lakukan selama karantina diri di rumah selama beberapa bulan ini? Lebih produktif atau tidak?

Bagi beberapa orang, karantina mandiri di rumah selama pandemi Covid-19 ini tentunya menjadi momen yang cocok untuk mengembangkan kemampuan baru.

Tidak sedikit juga yang mengisi waktu luangnya untuk mengembangkan kemampuan memasak atau pun bahkan jadi lebih rutin olahraga karena punya banyak waktu.

Baca Juga: Seorang Wanita Curiga Suaminya Selingkuh Hanya karena Mencukur Rambut Halus di Area Ini Sebelum Masuk Kantor, Warganet: Saya Punya Pengalaman yang Sama!

Baca Juga: Bukan Sekedar Mengisi Waktu Luang saat Pandemi, Widi Mulia Bongkar Motif Sesungguhnya Dwi Sasono Menggunakan Narkoba: Mencari Uang

Ada juga yang menghabiskan waktunya hanya dengan nonton beberapa serial atau film yang tidak pernah sempat dilakukan selama bekerja.

Namun hal berbeda dilakukan oleh remaja berusia 15 tahun ini, ia justru menghabiskan waktunya sebanyak 22 jam per hari selama satu bulan untuk bermain game!

Lalu tidak lama kemudian bocah bernama Xiaobin dari Nanning, China ini langsung dilarikan ke rumah sakit karena pingsan tiba-tiba.

Melansir dari World of Buzz, bocah ini sangat syok ketika lengan dan tangan kirinya mendadak lumpuh atau tidak bisa digerakkan sama sekali.

Rupanya sekolah tempat Xiaobin menimba ilmu sudah tutup sejak wabah Covid-19 mulai menyebar.

Orangtuanya mengakui tidak tahu apa yang dilakukan sang anak karena Xiaobin selalu menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Orangtuanya hanya tahu sang anak mengambil kelas online sekolahnya.

Baca Juga: Ikut Rapid Tes Corona, Hasilnya Pria Ini Malah Positif Hamil! Keluarga Marah dan Geruduk Lokasi Karantina

Baca Juga: Bukti Kekejaman Kim Jong Un, Kabur Lantaran Kelaparan Ditengah Pandemi Corona, Sepasang Suami Istri di Korut Ini Disiksa Hingga Dieksekusi Mati

"Dia menutup jendela dan mengunci pintu, kami tidak tahu apa yang dia lakukan di dalam." ujar orangtua Xiaobin.

“Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari. " tambah orangtuanya.

Xiaobin kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit namun belum jelas apakah Xiaobin bisa pulih seutuhnya.

Dr. Li, seorang spesialis otak di rumah sakit itu menyatakan bahwa Xiaobin terkena stroke otak karena berbain video game terlalu banyak dan kekurangan tidur.

Sebagai informasi dari Dr. Li, stroke sendiri datang dari kurangnya nutrisi dan istirahat, sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen yang mengalir ke otak.

Maka dari itu penting untuk setiap orang memerhatikan asupan nutrisinya setiap hari seimbang atau tidak dengan tenaga yang dikeluarkannya.

Baca Juga: Niat Lebaran di Kampung, Ratusan Pemudik ini Harus Telan Pil Pahit karena Harus Rayakan Idul Fitri di Tempat Karantina

Baca Juga: Sadar Risiko Covid-19 Belum Hilang Sama Sekali Meski Lockdown Sudah Dicabut, Warga Filipina Pilih Tetap di Rumah Aja, Bandingkan dengan Warga Indonesia!

Tidak ada yang melarang untuk bermain video game, namun pastikan kita tahu waktu dan kapan harus istirahat.

Melansir dari Healthline, berlebihan saat main game juga bisa memengarui kondisi secara psikologis seperti jadi cepat marah, cemas, atau depresi.

Semua hal itu bisa memengaruhi kinerja otak apa lagi untuk yang bekerja atau pun masih menimba ilmu di sekolah.

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber : World of Buzz

Baca Lainnya