Find Us On Social Media :

Tersisa Tujuh Prajurit ABRI digempur Ratusan Milisi Fretilin, Inilah Sengitnya Pertempuran Indonesia Vs Timor Leste, Meski Dihujani Peluru Pasukan Indonesia Pantang Mundur

By Afif Khoirul M, Jumat, 10 Juli 2020 | 15:57 WIB

Batatyon Tim Pendarat Korps Marinir ketika melancarkan operasi Amphibi di Timor Timur

Intisari-online.com - Sudah 18 tahun Timor Leste memperoleh kemerdekaannya, namun di balik itu semua ada bentrokan militer antara Indonesia vs Timor Timur.

Salah satu yang paling menegangkan dalam bentrokan Timor Timur melawan Indonesia, dalah tujuh prajurit ABRI dari Batalyon Infenteri Lintas Udara (Yonif Linud 501).

Prajurit ABRI itu harus bertarung mati-matian, kala mengahan gempuran dari Fretilin.

Bahkan mereka harus melawan meski jumlah musuhnya mencapai ratusan.

Baca Juga: Hingga Ajal Menjemputnya, Sniper Terbaik Dunia asal Indonesia Ini Tutup Mulut Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasianya di Timor Leste, 'Dia Hanya Punya 2 Misi'

Menurut Sosok.ID melalui Warta Kota, artikel menceritakan kisah pasukan Yonif 501, berangkat dari markasnya menuju Baucau, Timor Timur pada Maret 1983.

Yonif Linud 501 saat itu dipimpin oleh Letkof Inf Sujana.

Misi mereka adalah untuk mengadakan kontak daman dengan milisi kemerdekaan Timor Timur.

Kemudian, 9 Maret 1984, Wakil Komandan Batalyon Mayor Inf Wibisono memerintahkan Serda Trilis untuk menjemput dan mengawal Panglima ABRI Benny Moerdani, menuju Timor Timur.

Baca Juga: Sampai Angkat Senjata Ngotot Ingin Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Kini Nasibnya Mengenaskan, Jadi Negara Termiskin di Dunia dan Terancam Bangkrut