Waspada! Konsumsi Camilan Manis Sejak Muda Ternyata Dapat Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Alzheimer di Hari Tua, Ini Penelitiannya
GridHITS.id - Sepertinya untuk beberapa orang makan makanan ringan atau pencuci mulut yang manis adalah kewajiban.
Pasalnya memang enak dilidah ketika setelah makan besar yang penuh dengan asin, ada sedikit manis di penghujung untuk merubah rasa.
Namun siapa sangka ternyata pada makanan manis dan pencuci mulut itu termasuk tinggi asupan gulanya sehingga perlu dibatasi.
Jika selama ini gula hanya dikaitkan dengan diabetes saja, ternyata gula juga bisa menyebabkan penyakit ini di masa tua nanti.
Melansir dari World of Buzz, sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli di Perancis dari (The French National Institute of Health and Medical Research) dan University of Montpellier yang membuktikannya.
Di mana ada hubungan kelebihan konsumsi makanan manis dengan meningkatkan risiko seseorang terpapar penyakin Alzheimer yang biasanya cenderung didapatkan dari genetik.
Sebelumnya ada penelitian yang menyatakan hampir 2800 orang berusia 65 tahun di Perancis memiliki risiko penyakit Demensia selama 12 tahun ini.
Ternyata faktor penyebabnya tidak jauh berbeda dari Alzheimer.
Sehingga penelitian soal gula yang meningkatkan risiko pun dilakukan.
Akhirnya tim peneliti fokus pada analisis genetik dan kebiasaan konsumsi gula pada manusia yang bisa meningkatkan risiko Alzheimer, penyakit yang ada dalam payung besar Demensia.
Lalu ditemukan sebanyak 350 kasus demensia terkait pada kebiasaan makan terutama makanan yang bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Selain itu peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang terpapar penyakit ini banyak konsumsi makanan atau camilan manis pada sarapan, saat makan siang, hingga makan malam.
Risiko terpapar penyakit ini pun mungkin bisa diminimalisir dengan kontribusi aktivitas fisik hingga memerhatikan asupan energi harian dengan diet sehat.
Namun masih perlu penelitian lebih lanjut apakah gula atau manis yang dimaksud ini hanya berasal dari camilan saja atau bisa dari makanan lain.
Sebab makanan ringan sering kali rendah lemak serat sehingga lebih cepat memicu insulin naik lebih tinggi.
"Insulin yang tinggi akan menyebabkan resistensi insulin perifer dan resistensi insulin otak (di mana otak akan jadi kurang sensitif terhadap insulin dan tak mampu memproses glukosa),
serta stres oksidatif, dan peradangan itu akan mengembangkan Demensia." ujar sang peneliti, Sylvaine Artero.
"Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi strategi pencegahan baru untuk penyakit Alzheimer atau Demensia meski pun masih perlu ada eksperimen produk agar bisa lebih memahami hubungan konsumsi gula dan resistensi insulin." tandasnya.