Setengah Abad Lebih Jadi Idola Semua Kalangan, Begini Kisah Perjalanan Indomi Hingga Merambah Pasar Internasional
GridHits.id - Mie instan memang masih menjadi andalan semua orang dalam segala situasi.
pembuatan yang praktis serta harga yang terjangkau adlaah salah satu faktor yang membuat mie instan selalu digemari.
Indomiemerupakan merek mi instan yang digemari oleh hampir semua kalangan.
Terbukti Indomie memenangi peringkat ramen instan terbaik versi harian asal Amerika Serikat, LA Times.
"Menempatkan Indomie sebagai juara sebenarnya curang, karena Indomie lebih tepat disebut sebagai mi instan daripada ramen," tulis food columnist Lucas Kwan Peterson di LA Times.
Lantas, bagaimana mi instan produksiIndofoodini bisa mendunia dan berapa harta kekayaan pemilik Indofood?
Melansir situs resmi Indomie, ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969, banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok.
Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan, dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia.
Kemudian pada 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.
Puncaknya pada 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie.
Produk tersebut telah merambah banyak negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China.
MelansirIntisari, 11 November 2019,Indomiepertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd.
Namun, kemudian tahun 1984 perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.
Selanjutnya tahun 1990, PTIndofoodSukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan.
Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong.
Melansir dariKompas, Minggu (20/12/1992), Salim dengan Salim Groupnya menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.
Baca Juga: Di Negara ini, Masjid Kini Jadi Tempat Penyimpanan Jenazah Covid-19 Selama Anjuran Beribadah dari Rumah Digalakkan
Baca Juga: Bantu Ringankan Sesama di Tengah Pandemi Covid-19, Indah Kalalo Bagikan Ratusan Makanan Gratis 3 Kali dalam Seminggu
Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya.
Bahkan omzet penjualan hampir Rp1 triliun pada tahun 1990.
Kekayaan Pemilik Indofood, produsen Indomie
Salim Group merupakan perusahaan yang dinakhodaiAnthoni Salim.
Kekayaan Anthoni Salimpun mencapai 5,5 miliar dollar AS atau Rp 82,5 triliun, menjadikannya sebagai orang terkaya keenam di Indonesia versi Forbes 2019.
Perusahaan keluarga ini bergerak di bidang makanan, perbankan, dan telekomunikasi.
Anthoni Salimmerupakan CE0 dariIndofood, produsenIndomieyang menjadi pemimpin pasar mi instan di dunia.
Nilai penjualan perusahaan tersebut mencapai 5,1 miliar dollar AS.
Salim Group juga memiliki sekitar 41 persen saham perusahaan investasi di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset 20,9 miliar dollar AS di enam negara.
Saudara laki-laki Anthoni Salim, Andree Halim merupakan Wakil Presiden dari QAF, perusahaan pembuat roti di Singapura.
Sementara, saudara perempuannya, Mira merupakan pendiri dari distributor produk Indofood di China.