Penambahan Kasus Virus Corona Nyaris 1.000 Orang, Ahli Beri Peringatan Atas Tingkah Polah Masyarakat: yang Saya Khawatirkan
GridHITS.ID -Belum juga bernapas lega, kemarin (21/5/2020), ada pengumuman soal penambahan kasus Covid-19 yang nyaris menyentuh angka 1.000 dalam waktu 24 jam saja.
Melansir dari Kompas.com(21/5/2020),dalam 24 jam terakhir, tercatat ada penambahan 973 pasien positif Covid-19.
Angka ini tercatat sebagai jumlah kasus baru paling banyak sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
"Peningkatan ini luar biasa. Ini yang tertinggi (selama ini). Di Jawa Timur khususnya," ujar juru bicara pemerintah untuk penganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis sore.
Selain itu, masyarakat juga dibuat kaget dengan beberapa video yang viral saatwarga berjubelmendatangi pusat perbelanjaan.
Seorang ahli epidemiologi, Dr. Pandu Riono dimintai tanggapannya terkait hal tersebut.
Menurut Pandu, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sedang memasuki fase puncaknya.
"Kita kan sedang mencapai puncak nih, akan terjadi peningkatan yang cukup banyak apa lagi dengan kapasitas tes sudah semakin meningkat," ujar Pandu yang dilansir dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews (21/5/2020).
Setelahnya, ia dimintai pendapat terkait tingkah polah masyarakat yang masih nekat berbelanja dan berkerumun menjelang Idulfitri.
Pandu langsung mengungkapkan kekhawatirannya jika masyarakat masih nekat berkerumun.
Ia takut jika hal itu bisa membuat angka penularan kembali tinggi.
"Yang saya khawatirkan sebenarnya kasus sudah turun jadi meningkat lagi dan akan membatalkan semua usaha keras selama ini yang kita sudah sama-sama menderita, masyarakat yang sudah kehilangan pekerjaan dan sebagianya. Seolah sudah mau ke titik finish seolah dibatalkan jadi naik lagi," ujar Pandu.
Menurutnya adanya kerumuman di pusat perbelanjaan adalah kelengahan dari dua sisi.
Sehingga menurutnya harus ada kerjasama antara masyarakat dan petugas agar virus corona tak semakin menyebar.
"Menurut saya kelengahannya ada di dua, pertama dibuka kesempatan untuk belanja besar-besaran, kedua tanpa memperhatikan social distancing dan protokol kesehatan lainnya dan juga masyarakat memanfaatkan itu,"jelas Pandu.
Yuk,jangan bepergian terlebih dahulu jika tak benar-benar penting agar angka penularan virus corona di Indonesia bisa melandai dan pandemi segera berakhir.