Mabuk Berat! Gadis Ini Prank Petugas Medis, Pura-pura Kejang dan Mengaku Positif Corona Saat Diperiksa.
GridHits.id - Seorang gadis melakukan 'prank' kepada petugas medis dengan pura-pura kejang dan mengaku positif corona.
Ya, nampaknya pandemi corona yang masih meresahkan ini justru dijadikan ajang main-main untuk sekelompok orang.
Salah satunya bagi seorang gadis berinisial AR (20) yang justru memanfaatkan pandemi ini untuk hal yang tak pantas ditiru.
Dilansir dari Kompas.com, kejadian bermula pada Jumat (8/5/2020) pukul 02.00 Wita saat mereka meminum minuman keras di sebuah indekos di Jalan Salak, Kelurahan Jeppe, Kecamatan Taneteriattang Barat.
Saat itu AR masuk ke dalam kamar indekos dan tiga rekannya berada di luar.
Tiba-tiba ketiga rekannya mendengar AR mengigaudan melihat AR dalam keadaan kejang-kejang.
Ketiganya, kata Pahru, langsung membawanya ke Puskesmas Watampone.
Sesampai di Puskesmas, salah satu rekannya turun untuk memberitahukan ke petugas medis bahwa ada temannya yang tidak sadarkan diri.
Ia mengatakan jika kondisi temannya saat itu sesak napas dan kejang-kejang.
Mendengar hal itu, petugas di Puskesmas Watampone mengarahkan untuk membawanya ke Rumah Sakit Hapsah.
Setiba di Rumah Sakit Hapsah dilakukan pertolongan pertama. Di sana AR sadar dan menyampaikan kepada ES bahwa dirinya harus diperiksa dan dites corona.
Sebab, ia mengaku telah kontak dengan kakeknya di Papua yang teridikasi positif virus corona.
Pihak Rumah Sakit Hapsah pun menganjurkan agar AR di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru karena memiliki fasilitas penanganan virus corona.
Menurut Pahrun, setiba di RSUD Tenriawaru, AR berpura-pura pingsan.
Salah satu dari rekannya menyahut bahwa lebih baik diperiksa corona karena pernah kontak dengan kakeknya yang positif Covid-19.
Baca Juga: Tak Cuma Buat Geram Satu Indonesia, Berita Prank Sembako Ferdian Paleka Viral Sampai ke Luar Negeri
Mendengar hal tersebut, petugas medis kemudian mengarahkan ke ruangan pemeriksaan Covid-19 dan ditangani dengan protokol Covid-19.
Setelah diperiksa suhu tubuhnya normal sekira 36,9 derajat celcius dantidak ditemukan gejala Covid-19.
"Saat diperiksa suhunya bagus, tidak ada tanda-tanda Covid-19," ujar Pahrun.
Bahkan ketika dilakukan pemeriksaan AR berpura-pura pingsan.
Saat dilihat oleh petugas medis, ia menutup matanya, ketika petugas medis mengalihkan perhatian ke arah lain, ia membuka matanya.
Petugas medis justru mencium bau alkohol dari AR kemudian yakin bahwa pasiennya mabuk dan tidak terindikasi Covid-19.
Petugas medis pun kemudian memanggil ketiga rekannya untuk membawa pulang. Ketiga temannya pun kemudian membawa AR ke mobil.
Setiba di mobil AR berteriak "ku prank ko (saya prank kamu)".
"Dipanggil temannya, ambil temanmu mabuk dia. Sesampai di mobil dia teriak ku prank ko (saya prank kamu)," ujarnya.
Pahrun mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain-main atau melakukan dengan perbuatan prank di masa pandemi Covid-19.
"Jangan main-main dengan perbuatan prank. Kasihan petugas medis yang bertugas dikerjai seperti itu. Semoga ini menjadi pembelajaran," imbaunya.
Terbaru, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bone, Sulawesi Selatan menetapkan tersangka dalam kasus candaan atau prank di dua rumah sakit Bone.