Wacana Kelonggaran PSBB Ramai dan Mencuat, Salah Satu Anggota DPR Justru Menolak Keras dan Menilai Belum Saatnya: Berbeda dengan Ekspetasi jokowi

Senin, 11 Mei 2020 | 06:00
Otomotif Kompas

Anggota DPR menolak adanya kelonggaran PSBB.

Wacana Kelonggaran PSBB Ramai dan Mencuat, Salah Satu Anggota DPR Justru Menolak Keras dan Menilai Belum Saatnya: Berbeda dengan Ekspetasi jokowi

GridHits.id- Akibat wabah virus corona beberapa provinsi di Indonesia harus menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dengan adanya PSBB ini masyarakat dihimbau untuk membatasi aktivitas di luar rumah.

Masyarakat juga dilarang keras untuk bepergian selama penerapan PSBB berlangsung.

Baca Juga: Tiap Perbatasan Dijaga Ketat Polisi karena PSBB, ini Siasat Youtuber Ferdian Paleka Tembus Barikade Hingga Bisa Bepergian dari Bandung ke Palembang

Baca Juga: Pergoki Istri Selingkuh di kamar Kos-kosan, Pria Ini Bukanya Ngamuk Tapi Malah Minta Istri dan Selingkuhannya Menikah

Namun, belum lama ini masyarakat digegerkan dengan wacana adanya kelonggaran PSBB.

Seperti kelonggaran bepergian, mal dan sekolah yang juga kabarnya akan buka kembali di bulan juni mendatang.

Hal tersebut cukup mengundang banya tanya di hati masyarakat. Banyak juga masyarakat yang menilai bahwa pandemi saja belum berakhir tetapi sudah ada kelonggaran PSBB.

Terkait hal tersebut membuat salah satu anggota DPR ikut angkat bicara dan merespons.

Saleh Partaonan Daulay menilai pelonggaran dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus ditinjau ulang.

Saleh mengatakan, pelonggaran PSBB bisa diterapkan apabila kasus benar-benar menurun.

Baca Juga: Beda 180 Derajat dengan Tabiat Siti Badriah, Kakak Kandung Biduan Dangdut Kondang Itu Baru Saja Tertangkap Basah Konsumsi Narkoba

Baca Juga: Resmi Jadi Nyonya Sirajuddin Meski Menikah Siri, Ini Dia Mahar Zaskia Gotix Dari Suaminya yang Dikenal Sebagai Pengusaha Tajir Melintir

"PSBB memang tidak mudah. Banyak orang tidak bisa berdiam di rumah. Itu juga dirasakan oleh masyarakat di negara lain. Tetapi untuk kepentingan lebih besar, semua harus bersabar. Kalau kurvanya sudah betul-betul turun, barulah aturan pelonggaran itu bisa diterapkan," kata Saleh melansir dariTribunnews.com, Minggu (10/5/2020).

Saleh menilai, bahwa saat ini tidak sesuai dengan ekspetasi yang ada pasalnya pada Sabtu (09/05/2020) kemarien pasien yang terinfeksi justru mengalami peningatan.

"Ini berbeda dengan ekspektasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin. Presiden mengharapkan agar kurva penyebaran turun di bulan Mei ini. Bahkan, katanya, di bulan Juli sudah turun mencapai 90 persen," ujarnya.

Salah berterus terang, penerapan PSBB masih tidak terkoordinasi dengan baik saat ini.

Bahkan ia menilai masih banya aturan yang diterapkan tetapi tidak harmonis dengan keadaan.

Baca Juga: Jangan Main-main! Petugas Akan Lakukan Hal Ini Bagi Warga yang Tak Pakai Masker Selama PSBB

Baca Juga: Kontras dengan Kondisi Masyarakat yang Carut Marut Gegara Corona, Tangan Kanan Joko Widodo Ini Justru Sebut Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja: ‘Tertinggi Ketiga Se-Asia’

"Jujur saja, saya melihat masih banyak yang belum dikoordinasikan dengan baik. Aturan pun masih banyak yang tidak harmonis. Belum lagi, ketaatan terhadap aturan belum maksimal dijalankan," pungkasnya.

Editor : Safira Dita

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya