Pamit Ingin Bertemu Teman, 3 Bulan Kemudian Orangtua ini Kaget karena Anak Gadisnya Sudah Jadi Tengkorak, ini Ceritanya
GridHITS.id - Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan penemuan tengkorak yang sudah rusak dan tak utuh.
Penemuan tengkorak di area sungai ini mengundang tanya, siapakan korban?
Ternyata, setelah diselidiki, korban adalah seorang gadis yang masih duduk di bangku SMP, yang sudah lama tak pulang-pulang.
Kasus penemuan kerangka manusia di sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, pada Senin (20/4/2020) berhasil diungkap polisi.
Korban diketahui merupakan seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) bernama Inah.
Dari penyelidikan yang dilakukan polisi, korban dibunuh oleh temannya yang kenal melalui media sosial berinisial FR pada Februari 2020.
Setelah mendapat laporan penemuan kerangka tersebut dari warga, polisi langsung melakukan upaya penyelidikan.
Upaya yang dilakukan polisi mendapatkan titik terang setelah ada orangtua yang melaporkan anak perempuannya yang masih duduk di bangku SMP hilang sejak Februari 2020.
Setelah dilakukan pencocokan dengan ciri-ciri korban, ternyata ditemukan ada kesamaan. "Dengan ciri-ciri pakaian dan barang bukti yang sama saat anak tersebut hilang. Orangtua itu membenarkan jika itu anaknya," ujar Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro, seperti dikutip Tribun Jambi, Kamis (7/5/2020).
Korban diketahui bernama Inah (18), seorang siswi SMP Bentara, Jambi.
Lakukan penyelidikan dan temukan tersangka Dari informasi yang didapat polisi, saat pergi meninggalkan rumah, Inah hanya mengaku pamit kepada orangtuanya ingin bertemu dengan temannya.
Namun, sejak saat itu korban tak pernah kembali pulang.
Melihat adanya kejanggalan terhadap kematian korban itu, polisi langsung melakukan penyelidikan. Setelah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi, polisi menduga bahwa Inah menjadi korban pembunuhan.
Berbagai upaya dilakukan polisi untuk mengungkap misteri kematian korban tersebut.
Hingga akhirnya polisi mencurigai terhadap salah satu akun media sosial yang sering memberi like pada status korban.
"Kita ketahui tersangka, dari penelusuran Facebook korban. Kita cari like-like di FB korban, dan yang sering nge-like adalah tersangka, kita curigai dan kita cari, dan tersangka mengakui telah membunuh korban," sebut Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro.
Berawal dari utang Rp 250.000
Setelah dilakukan pemeriksaan, tersangka mengaku nekat menghabisi korban karena merasa sakit hati.
Sebab, korban tidak segera mengembalikan utangnya sebesar Rp 250.000 yang dipinjamkan oleh tersangka.
FR kemudian mengajak korban bertemu untuk membicarakan pembayaran uang yang dipinjam.
Namun, saat bertemu di perkebunan sawit tersebut, korban bukannya membayar, melainkan malah mengeluarkan kata-kata kasar yang dianggap membuat tersangka sakit hati.
"Dari pengakuan tersangka, ketika membahas soal utang yang tidak bisa dibayarkan, tersangka sakit hati dan kemudian membunuh korban dengan cara mencekik leher korban," ungkap Kapolres.
Setelah mengetahui korban meninggal, kemudian jasadnya digulingkan ke pinggir kanal di perkebunan sawit.
Inah kemudian ditemukan warga tinggal kerangka dua bulan kemudian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Berawal dari Masalah Utang Rp 250.000"