Tanda Pandemi Berakhir Menguat! Angka Kematian Menurun Dratis, Masjid-masjid di Negara ini akan Segera Dibuka Minggu Depan

Senin, 04 Mei 2020 | 20:31
nationalgeographic

Masjid Dearborn

Tanda Pandemi Berakhir Menguat! Angka Kematian Menurun Dratis, Masjid-masjid di Negara ini akan Segera Dibuka Minggu Depan

GridHits.id - Kabar gembira datang dari Jerman.

Setelah sempat ditutup lantaran pandemi corona, kabarnya masjid-masjid di Jerman akan dibuka kempali pada pekan depan.Dikutip dari AA.com, Sabtu (2/5/2020), Dewan Koordinasi Muslim Jerman (KRM) membeberkan rencana terkait sebagian besar masjid akan dibuka pada 9 Mei 2020.

Baca Juga: Penasaran hingga Sengaja Tulari Diri dengan Corona, Walikota di Jerman Ini Mengaku Sesali Perbuatannya: Lebih Buruk Dari yang Saya Bayangkan

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Daniel Mananta Pamerkan Wajah Istri Bulenya, 'Asal dari Jerman'Namun, jumlah jamaah kabarnya masih akan dibatasi.Masjid hanya dibuka untuk lima waktu sholat wajib yaitu untuk Sholat Subuh, Dzuhur, dan Azhar.

Namun sholat tarawih dan sholat jum'at belum diperbolehkan lantaran mengingat pandemi belum benar-benar berakhir di seluruh dunia.

Para jamaah diminta untuk menaati anjuran medis.

Di antaranya mengatur jarak sosial, memakai masker, dan membawa sajadah sendiri.

Hal tersebut tentunya untuk mencegah penularan covid-19 lagi.

Baca Juga: Negaranya Kelabakan Urusi Corona, Raja Thailand Malah Kabur dan Booking Satu Hotel Mewah di Jerman Bersama Puluhan Selirnya

Baca Juga: Unggah Foto dengan Gaya Tak Seperti Biasanya, Cinta Laura Tuai Pujian Warganet hingga Begini Komentar Manis dari Sang Ibu

Pada Kamis 29 April 2020 pemerintah negara Jerman mencabut sejumlah kebijakan pembatasan layanan akibat virus corona.

Kasus baru positif di negara itu pun mulai melambat, yaitu tetap di bawah 2.000 dalam sepekan terakhir.Dikutip dari Komaps.com, Jerman merupakan negara paling terpukul karena virus corona.

Namun angka resmi terbaru yang diterbitkan Lembaga Pengendalian Penyakit, Institut Robert Koch (RKI) pada Kamis (19/03/2020) menunjukkan 10.999 kasus infeksi dan 20 angka kematian.Angka kematian itu hanya 0.18 persen, jauh lebih rendah dari China (4 persen), Inggris (3,9 persen), Perancis (2,9 persen) dan Italia (8,3 persen).

"Hal itu sulit untuk dijelaskan," ungkap Richard Pebody dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa lalu. "Kami tidak punya jawaban yang benar dan mungkin kombinasi dari berbagai faktor."

Faktor tersebut antara lain adalah peralatan medis di Jerman jauh lebih baik dan penerapan social distancing yang sangat ketat.

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber Kompas.com, AA.com