Keluarga Bule Rusia Ngamen di NTB Demi Bisa Makan, Ungkap Kesulitan Kembali ke Negaranya, Bersyukur Warga Baik ke Mereka

Sabtu, 02 Mei 2020 | 08:30
Kolase Kompas.com dan Facebook

Seorang bule rela ngamen di pasar dengan membawa anak dan istri karena tak bisa pulang ke Rusia

Suar.ID -Dampak virus corona membuat berbagai negara memutuskan menutup akses transportasi.

Hal ini rupanya membuat keluarga bule asal Rusia harus bertahan hidup di Indonesia.

Gara-gara semua akses penerbangan kembali ke negaranya ditutup, mereka terpaksa harus menetap di Indonesia lebih lama lagi.

Persoalannya, keluarga kecil ini mulai kehabisan uang.

Baca Juga: Aib Suami Terbongkar Gara-Gara Lockdown, Awalnya Dikira Gelisah Kerja dari Rumah karena Corona, Ternyata Khawatirkan Istrinya Simpanan

Berbagai cara dilakukan sang suami sekaligus ayah itu untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari mengamen hingga terpaksa mengemis.

Kegiatan keluarga kecil itu sempat terekam video dan viral di media sosial.

Mereka mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Dari video yang diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq, tampak suami istri itu membawa serta seorang bayi dalam gendongan, mengamen menggunakan alat musik accordion.

Baca Juga: Dikenal sebagai Mr. Perfectionist, Aktor Tampan Kaya Raya Ini Kedapatan cuma Bagi-bagi Tepung Seberat 1 Kg untuk Warga Terdampak Virus Corona, ternyata Ada Kejutan di Dalamnya!

Dari hasil penelusuran Kompas.com, suami istri yang videonya viral itu bernama Mikhail (29) dan Ekaterina (28), serta bayi mereka bernama Serafima (2).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syahrifullah mengatakan, satu keluarga asal Rusia ini telah diamankan di kantor Imigrasi, setelah video mereka viral.

Dari hasil pemeriksaan, pasangan suami istri ini mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Mereka mengemis, ngamen, dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka," ujar Syahrifullah saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Terciduk Mau Mencuri Motor saat Korban lagi Sholat Subuh di Masjid, Maling di Probolinggo Ini Dihakimi Warga dengan Cara Ekstrim: Pelaku tak bisa Lari

Petugas Imigrasi telah memeriksa kelengkapan dokumen keluarga Rusia itu dan tak ada masalah terkait waktu izin tinggal mereka.

Kesalahan mereka adalah mengamen atau bermain musik untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.

Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarga asal Rusia ini diserahkan ke Konsulat Rusia yang berada di Bali.

Bonceng Istri dan Anak Pakai Motor

Petugas Imigrasi akhirnya menjemput pasangan suami istri asal Rusia setelah video mereka viral.Pasangan ini mengendarai motor ke kantor Imigrasi, sedangkan petugas mengikuti dengan menaiki mobil.

Pantauan Kompas.com, saat tiba di kantor Imigrasi Mataram, pasangan suami istri ini mengendarai sepeda motor yang telah dimodifikasi.

Tampak motor dipenuhi sayuran, kelapa muda, dan pakaian mereka.

Baca Juga: Bikin Netizen Murka! Beredar Video Ikan yang Tubuhnya Diberi Nama Keluarga di Sebuah Akuarium

Keduanya tak mengenakan alas kaki, memakai pakaian seadanya bersama balita berambut pirang yang tertidur di dalam gendongan.

Keduanya mengisi dokumen ke dalam Kantor Imigrasi tanpa mengenakan alas kaki.

Kepada Kompas.com, Mikhail mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.

"Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya, kami hanya dua hari berada di Indonesia dan akan kembali ke Malaysia."

"Tetapi, karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB)," ujar Mikhail dalam bahasa Inggris yang tidak begitu lancar.

Mikhail menjelaskan, dalam situasi tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sedangkan biaya hidup semakin menipis.

Akhirnya, Mikhail dan istri memutuskan untuk mengamen, menerima pemberian orang yang menikmati musiknya untuk membeli makan.

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," katanya.

Dia juga khawatir jika harus berpindah-pindah karena situasi yng tidak aman bagi kesehatan dia, istri, dan anaknya.

Kata Mikhail, meski dilarang pemerintah mengamen dan mendapatkan uang untuk menyambung hidup, tetapi warga di Indonesia membuatnya nyaman.

"Muslim di Lombok dan di Asia sangat baik dan respek dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat," katanya sambil tersenyum lebar.

Jalani rapid test Menuju Bali tidaklah mudah karena penyeberangan ataupun penerbangan ditutup total dari Lombok atau menuju Lombok, kecuali untuk logistik dan keperluan mendesak.

Namun, warga Rusia ini diberikan kelonggaran agar bisa menyeberang ke Bali untuk bertemu pihak Konsulat Rusia di Bali.

"Mereka akan bertemu pihak konsulat di sana, akan diberikan jaminan hidup, dibiayai sampai situasi telah memungkinkan mereka kembali ke Rusia. Semua sudah kami komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak Konsulat Rusia," kata Kepala Imigrasi Mataram Syahrifullah.

Baca Juga: Ada-ada saja, Inilah Tren Nama Bayi di Tengah Pandemi Covid-19, dari Corona hingga Lockdown! Sang Ayah: Dia Mungkin akan Mengalami Bullying

WNA Rusia ini menggunakan kendaraan roda dua menuju Pelabulan Lembar, Lombok Barat, dan bersiap untuk menyeberang ke Bali.

Sebelum pergi, mereka menjalani rapid test dan hasilnya non-reaktif. Berdasarkan dokumen Keimigrasian, batas waktu izin tinggal mereka hingga akhir April 2020.

Belum dipastikan pukul berapa mereka akan menyeberang melalui Pelabuhan Lembar menuju Padangbae Bali, dan sampai ke Kantor Konsulat Rusia di Bali.

Selama tinggal di Indonesia, pasangan itu mengaku uang yang mereka miliki semakin menipis dan terancam tak bisa pulang.

Namun dia merasa beruntung banyak orang Indonesia yang membantunya.

"Warga di Lombok dan di Asia sangat baik dan respek dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat," kata Mikhail di kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Kamis (30/4/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulViral, Video Suami Istri Asal Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Uang untuk Beli Makan

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya