Jerinx SID Kembali Jadi Sorotan Usai Tanggapi Kasus Corona hingga Buat Dokter Ini Ikut Geram: Orang Ini Beneran Otaknya di Dengkul
GridHITS.id -Belakangan nama Jerinx SID kembali jadi sorotan publik.
Jerinx SID tak hanya sekali ini saja menyedot perhatian publik gegara pendapatnya yang kontroversial.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi virus corona.
Nyatanya, Jerinx SID juga menyoroti hal tersebut.
Namun, ada pernyataan Jerinx SID yang menuai pro dan kontra bahkan ditanggapi oleh seorang Dokter.
Hal ini bermula saat Jerinx mengunggah sebuah Instagramstoryyang berisi ungkapan warganet.
"Di tempat saya orang sakit kena DBD tapi malah dikira kena covid-19 bli, sampe akhirnya beliau meninggal karna lambatnya penanganan dari rumah sakit," begitu tulis akun @gorengcau2 yang diunggah uleh Jerinx.
Jerinx beranggapan bahwa kasus seperti itulah yang harus disuarakan.
Sontak, seorang Dokter yang diketahui bernama Dokter Fika membuat sebuah utas untuk menyanggah opini Jerinx SID.
Fika menjelaskan lewat utas yang ia buat bahwa Covid-19 bukan penyakit yang mudah didiagnosis sehingga ada peluang hasil pemeriksaanfalse negatif.
Lebih lanjut, Fika mengatakan bahwa dirinya tidak ingin tenaga medis dicap salah diagnosa lantaran tak bisa membedakan DBD dan Covid-19.
Baca Juga: Belum Ada Seminggu Jadi Istri Jerinx, Nora Alexandra Sudah Terlibat Cekcok dengan Kerabat Suami:
Ia pun membuat sebuah skenario atau gambaran ketika pasien datang dengan gejala yang serupa Covid-19.
Dijelaskan bahwa orang yang masuk dalam kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) bisa saja positif corona.
Skenarionya, pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Ga keluar kota, tapi dia tinggalnya di malang, batu, sekitarnya (yang mana daerah aku kerja ini udah masuk wilayah transmisi lokal). Ingat, keluhannya cuman demam aja, apakah ga mungkin kalo dia covid?Lebih lanjut, Fika juga menjelaskan nasib pahit yang dirasakan tenaga medis jika pasien yang mereka periksa ternyata positif corona.— dr. Fika (@fikakartikap) April 27, 2020
"Terus gimana juga nasibnya semua nakes yg melakukan penanganan ke pasien yg dikira bukan covid tapi ternyata covid tanpa pake APD? Kita yg nyeyek bos jadi ayam geprek sambel bawang.
Dijelaskan bahwarapid test bukan satu-satunya kunci yang bisa diandalkan untuk memberikan diagnosa pada pasien apakah ia positif atau negatif Covid-19.
Dokter Fika pun menuturkan hasil tes Covid-19 yang terbukti valid saat ini dengan tes swab atau PCR.
Namun, ternyata untuk bisa melakukan tes PCR harus melalui beberapa proses administrasi yang rumit.
Baca Juga: Ungkap Kebiasaan Liar Saat Berhubungan, Jerinx SID Ngaku Serius dengan PacarCantiknya
"Hasil yg bener2 valid itu ya harus di test swab (PCR). Tapi pemeriksaan ini tuh memerlukan alur yg berbelit (harus laporan ke instansi terkait, dll) dan membutuhkan waktu minimal 1 minggu sampe keluar hasil swabnya. Lha terus iki sak minggu pasien e kate mbok kapakne beb?
Sembari menunggu hasil tes PCR keluar, pasien akan dites lagi untuk memutuskan dimana ia akan ditempatkan.
"Maka dalam seminggu itu, kita lakukan lah test2 yg lain, yg memang ndak bisa memastikan 100% diagnosis covid, tapi setidaknya bisa lah membantu jadi pedoman kita apakah pasien ini aman dilepas ke bangsal atau harus di isolasi selama menunggu hasil swab
"Darah lengkap, pada cek darah emang semua infeksi virus mempunyai gambaran yg sama. Makanya demam berdarah sama covid memang ada mirip2nya beb bukan dokternya yg goblok, yg bikin story tuh yg otaknyadi dengkul.
"Covid dan dengue sama2 virus, jadi memang kalo di cek darah karakteristiknya agak mirip. Sama2 leukosit turun, limfosit turun, trombosit turun. Terus kalo hasil labnya dapet begitu biasanya kita pertajam lagi, sama foto rontgen dada dan NS-1/IgM anti dengue.
Baca Juga: Kekasih Baru Jerinx SID Bukan Orang Sembarangan,Ternyata Mantan Istri Aktor Ternama
Baca Juga: Gara-gara Berbohong Soal Penyakitnya, Puluhan Tenaga Medis di Jawa Tengah Jadi ODP Corona
Fika pun menuturkan agar publik tak salah persepsi terhadap tenaga medis dengan pelayanannya terhadap pasien di masa pandemi corona ini.
"Makanya kalo ga punya ilmu jangan banyak bacot. Udah ilmu ga punya akhlak juga ga punya, jadi pohon aja lah u lebih berfaedah.
"Dan fyi pasien yg dirawat di ruang isolasi bukannya ditelantarkan ato ga di terapi loh ya. Tetap di terapi intensif, hanya saja ruangannya di isolasi karna terduga covid. Jadi kalo meninggal karna terlambat penanganan itu sangat amat hoax sekali hey mikir dikit dong," tulis Dokter Fika melalui Twitter pribadinya pada Selasa (28/4/2020).
Sampai berita ini ditulis, setidaknya utas yang dibuat oleh Dokter Fika sudah mendapat 9ribu lebihretweets dan 17ribu lebihlikes.