Kembali Bawa Kabar Gembira! Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Umumkan Alat Bantu Pernapasan untuk Pasien Covid-19 Sudah Tak Perlu Impor Lagi
GridHITS.id -Pandemi virus corona hingga kini masih jadi salah satu musuh bersama masyarakat dunia.
Begitu juga dengan Indonesia yang sampai saat ini getol berusaha untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Kali ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membagikan berita gembira terkait penanganan terhadap pandemi virus corona.
Melalui Twitter pribadinya, Ridwan Kamil mengumumkan bahwa saat ini Indonesia berusaha memroduksi ventilator sendiri.
Seperti diketahui belakangan, santer kabar soal impor alat kesehatan untuk pasien Covid-19 yang menjadi pro dan kontra.
Bukan tanpa alasan, impor alat kesehatan dinilai memakan banyak biaya.
Sehingga, kini beberapa perusahaan BUMN dan Universitas di Indonesia bekerja sama untuk memroduksialat bantu pernapasan atau ventilator.
Tak tanggung-tanggung, Ridwan Kamil juga menyebutkan harga satu unit ventilator bisa mencapai Rp500 juta sampai Rp700 juta.
"BERITA GEMBIRA
"Ventilator untuk pasien covid yang selama ini impor dan mahal sekitar 500-700 juta rupiah per unit, sekarang bisa turun menjadi hanya 10-15 juta rupiah per unit produksi PT Pindad untuk tipe pasien akut dan PT Dirgantara Indonesia untuk tipe pasien moderat," tulis Ridwan Kamil Sabtu (25/4/2020).
Dijelaskan Ridwan Kamil bahwa PT Pindad akan memroduksi ventilator untuk tipe pasien akut sedangkan PT Dirgantara Indonesia khusus untuk tipe pasien moderat.
Untuk harga juga lebih murah dengan kualitas yang tak kalah saing yaitu Rp10 juta sampai Rp15 juta per unit.
"PT Pindad, biasanya memproduksi senjata, bekerja sama dengan UI dan UGM bisa memproduksi 200 ventilator per bulan. Dan PT DI, biasanya memproduksi pesawat terbang, bekerja sama dengan ITB juga Yayasan Salman ITB bisa memproduksi 500 ventilator per minggu.
Gubernur Jawa Barat tersebut pun menjelaskan PT Pindad yang biasa memroduksi senjata akan bekerja sama dengan UI dan UGM.
Dari kerja sama tersebut diperhitungkan bisa memroduksi 200 ventilator setiap bulannya.
Sedangkan PT Dirgantara Indonesia yang pada umumnya memroduksi pesawat terbang, kali ini bekerjasama dengan ITB dan Yayasan Salman ITB bisa menghasilkan 500 ventilator setiap minggunya.
Denganbegitu, Gubernur Jabar tersebut berharap rumah sakit tak lagi kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator lagi.
"Insya Allah, semua rumah sakit yg merawat pasien covid tidak akan kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator lg & tidak usah impor lg.
Inilah kerja bersama dari para inventor & industri di Jabar untuk Indonesia & kelak dunia dalam menangani Covid-19 #KitaPastiMenang,"tulis Ridwan Kamil.