Waspada! Studi Terbaru Klaim Virus Corona Bisa Menyerang Pembuluh Darah hingga Berikan Dampak Begini Bagi Tubuh.

Kamis, 23 April 2020 | 14:14
Freepik

Virus corona dapat menyerang pembuluh darah

Waspada! Studi Terbaru Klaim Virus Corona Bisa Menyerang Pembuluh Darah hingga Berikan Dampak Begini Bagi Tubuh.

GridHITS.id - Studi terbaru klaim virus corona bisa menyerang pembuluh darah.

Bahkan, virus corona yang menyerang pembuluh darah disebut bisa memberikan dampak buruk bagi organ tubuh.

Seperti kita ketahui, kini virus corona memang kian mewabah hingga menjadi pandemi yang dikhawatirkan masyarakat Indonesia.

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 2,5 juta orang di dunia. Studi para peneliti Swiss menunjukkan virus SARS-CoV-2 menyerang pembuluh darah pasien Covid-19.

Menurut studi yang diterbitkan dalam The Lancet, serangan virus corona baru ini juga melapisi pembuluh darah di seluruh tubuh.

Hal ini yang berdampak pada masalah sirkulasi darah, sehingga menyebabkan kegagalan banyak organ.

"Virus ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga menyerang pembuluh darah di mana-mana," kata Frank Ruschitzka penulis makalah dari University Hospital Zurich, seperti melansir South China Morning Post (SCMP), Rabu (22/4/2020).

Baca Juga: Kabar Gembira, Whatsapp kini Bisa Video Call Sampai 8 Orang, Intip Caranya

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, 5 Tahun Lalu Bill Gates Ramal akan Terjadi Pandemi Corona, Kini Tiba-tiba Ia Luncurkan Vaksin, Ada Apa?

Ruschitzka mengatakan para peneliti menemukan virus corona ini memasuki endotelium (lapisan sel), yang merupakan garis pertahanan pembuluh darah.

"Jadi itu mengapa pertahanan tubuh dapat menurun dan menyebabkan masalah dalam sirkulasi mikro (sirkulasi darah di pembuluh darah terkecil)," kata Ruschitzka.

Sebabkan kegagalan organ

Ruschitzka juga mengungkapkan akibat dari serangan virus pada pembuluh darah, membuat aliran darah ke berbagai bagian tubuh berkurang dan pada akhirnya dapat menghentikan sirkulasi darah.

"Dari apa yang kita lihat secara klinis, pasien memiliki masalah di semua organ, seperti di jantung, ginjal, usus, di mana-mana," jelas ketua pusat studi jantung dan departemen kardiologi di rumah sakit universitas di Swiss ini.

Hal itu juga menjelaskan mengapa perokok dan orang dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya memiliki fungsi endotel yang lemah.

Dengan kata lain, pembuluh darah yang tidak sehat, lebih rentan terhadap virus corona baru.

Kondisi-kondisi yang mendasari termasuk hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Pada penelitian ini, ditemukan unsur-unsur virus dalam sel endotel, yang melapisi bahian dalam pembuluh darah dan sel-sel inflamasi pada pasien Covid-19.

Sementara itu, hasil dari penelitian ini didasarkan pada tiga kasus. Ruschitzka mengatakan autopsi pada pasien Covid-19 lainnya juga menemukan lapisan pembuluh darah mereka "penuh virus" dan membuat fungsi pembuluh darah terganggu di semua organ mereka.

Salah satu kasus yang diamati pada pasien Covid-19 berusia 71 tahun dengan penyakit arteri koroner dan hipertensi arteri yang mengalami gagal organ multisistem dan meninggal.

Analisis postmortem dari ginjal yang ditransplantasikan menunjukkan struktur virus dalam sel endotel.

Selain itu, peneliti juga menemukan sel-sel radang di jantung, usus kecil dan paru-paru, di mana sebagian besar pembuluh darah kecil tampak tersumbat.

Pasien lain yang berusia 58 tahun dengan diabetes, hipertensi arteri, dan obesitas mengembangkan iskemia mesenterika, atau penurunan aliran darah ke usus halus yang secara permanen dapat merusak organ.

Baca Juga: Kesedihannya Ditinggal Lina Masih Dekat dalam Ingatan, Teddy Diam-diam Sudah Jajal Aplikasi Kencan: Ada yang Suka Saya 74 Orang

Baca Juga: Geleng Kepala Lihat Sikapnya, Deddy Corbuzier Blak-blakan Olok Luna Maya di Hadapan Publik: Kamu Bodoh Banget!

Lymphocytic endotheliitis yang menyebabkan peradangan endotelium, juga ditemukan di paru-paru, jantung, ginjal, dan hati.

Penguatan pembuluh darah juga perlu

Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyarankan terapi untuk menstabilkan endotelium sambil menangani replikasi virus corona, SARS-CoV-2.

Sebab, vaksinasi akan mengurangi replikasi virus, sehingga Ruschitzka menyarankan penguatan kesehatan pembuluh darah yang mungkin bisa menjadi kunci untuk merawat pasien Covid-19.

"Semua pasien yang berisiko dan lansia harus diperlakukan dengan sangat baik untuk kondisi kardiovaskular yang mendasarinya. Semakin baik mereka dirawat, semakin besar kemungkinan mereka selamat dari infeksi Covid-19," jelas Ruschitzka.

Baca Juga: Akhirnya Professor Asal Indonesia Sudah Temukan 3 Formula yang Diklaim Bisa Atasi Virus Corona, Apa Itu?

Baca Juga: Disangka Daging Ayam, Pelanggan ini Syok Usai Polisi Mengatakan Mie Rebus yang Dikonsumsinya Mengandung Daging Manusia

Ruschitzka menyebut obat-obat yang bisa diberikan, seperti angiotensin yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan obat antiinflamasi yang dapat membuat endotelium lebih kuat.

John Nicholls, seorang profesor patologi klinis University of Hong Kong mengatakan hal ini masih diperlukan lebih banyak penelitian.

"Sementara banyak struktur menyerupai partikel virus yang terlihat dengan menggunakan mikroskop elektron, teknik laboratorium lain harus dilakukan untuk mengkonfirmasi infeksi virus corona yang sebenarnya," jelas Nicholls.

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul:Studi Swiss Temukan Virus Corona Serang Pembuluh Darah, Apa Akibatnya?

Editor : Safira Dita

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya