Salah Kaprah! Sudah Pakai Masker Tidak Jaminan Terhindar dari Virus Corona Jika Masih Melakukan Hal Ini

Jumat, 17 April 2020 | 10:30
Freepik

Ilustrasi orang menggunakan masker

Salah Kaprah! Sudah Pakai Masker Tidak Jaminan Terhindar dari Virus Corona Jika Masih Melakukan Hal Ini.

GridHITS.id - Setelah penyebaran Covid-19 semakin luas, WHO langsung menghimbau warga dunia untuk memakai masker saat akan keluar rumah.

Masker sendiri dimaksudkan untuk menghindari penularan jika seseorang terpaksa harus keluar rumah dan bertemu orang banyak.

Mengingat penularan Covid-19 ini dari droplets atau air liur yang keluar dari mulut, sangat penting semuanya memakai masker.

Masker yang direkomendasikan WHO pun masker yang berbahan dasar kain, mengingat sudah semakin langka masker medis.

Masker medis pun diutamakan bagi garda terdepan yang langsung berhubungan dengan pasien ODP, PDP, bahkan yang dinyatakan positif sekalipun.

Baca Juga: Viral Potret Ariel NOAH Menggunakan Baju Pengantin hingga Peluk Penyanyi Ini, Sudah Menikah?

Baca Juga: Baru Saja Kena Fitnah Terciduk Lagi karena Narkoba, Pemain FTV Ini Malah Beri Kabar Duka, Ada Apa?

Masker kain bisa saja dibuat sendiri ataupun membeli di toko.

Namun, warga, khususnya Indonesia masih menyalahartikan jika sudah memakai masker sudah boleh melakukan komunikasi langsung dengan orang banyak.

Padahal, hal tersebut justru salah kaprah.

Diungkap oleh Peter Gulick, spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran di Michigan State University, masker kain tidak akan bisa menggantikan apapun.

Physical distancing masih harus tetap dilakukan seandainya harus melakukan aktivitas di luar ruangan dengan harus memakai masker.

"Masker wajah tidak menggantikan jarak sosial," ungkap Peter Gulick.

"Fungsi masker bukanlah untuk dipakai sehingga kita bisa lebih dekat dengan orang lain," lanjutnya.

Masker wajib digunakan bagi seluruh orang yang harus melakukan kegiatan di luar rumah.

Meski sudah terlindung masker, kita tidak boleh sembarangan melakukan kontak fisik pada orang yang kita temui di jalan.

Baca Juga: Selebriti yang Juga Dokter ini Positif Covid-19, Tarra Budiman Sampai Angkat Bicara : Semoga Cepat Sembuh

Baca Juga: Terkuak! Setelah Nikahi Mantan Ariel Noah, Aktor Ganteng Richard Kevin Nebeng di Rumah Mertua, Kakak Cut Tari Sampai Bongkar Watak Aslinya

Karena kita belum yakin apakah orang yang kita temui ini bebas virus atau tidak.

Ungkapan Peter Gulick ini sejalan dengan Philip Robinson, direktur pencegahan infeksi di Hoag Memorial Hospital Presbyterian di Newport Beach, California.

"Setiap orang yang melakukan isolasi diri mengurangi risiko menulari orang lain," kata Robinson.

"Dengan mengurangi kontak fisik sebesar 75 persen, risiko infeksi individu itu merosot menjadi 2,5 orang," katanya.

Guna masker

Penggunaan masker yang sesungguhnya adalah mencegah droplets kita sendiri mengenai barang-barang yang kita sentuh saat berada di luar ruangan.

Karena penyebaran dan gejala Covid-19 ini susah untuk dilacak, ada baiknya jika kita mencegah sendiri kesehatan kita dan orang lain.

Karena dari beberapa penelitian ahli, orang yang terjangkit virus corona muncul dengan tanpa gejala.

Hampir 50 persen warga dunia tidak memunculkan gejala yang spesifik jika terkena virus corona.

Baca Juga: Kejadian Tak Terduga di Tengah Corona, Pria Ini Disebut Dapat Uang Bulanan hingga Ratusan Juta karena Ini

Baca Juga: Mendadak Betrand Peto Dapat Teguran Keras dari Sang Nenek Usai Lakukan Hal Ini ke Thalia Onsu, Kena Marah?

Ahli epidemologi, Aimee Ferraro, penggunaan masker sendiri merupakan senjata kita agar mengurangi persentasi terjangkit virus corona.

"Masker dapat bertindak sebagai suplemen untuk langkah-langkah kesehatan lain yang kita ambil, ujar Aimee Ferraro.

Dengan kata lain, kita juga mengurangi penularan virus pada orang lain dan kita juga terhindar dari orang yang bisa saja sudah terpapar virus corona.

"Sesuatu apa pun lebih baik dalam mengurangi risiko infeksi virus corona daripada tidak sama sekali," kata Ferraro.

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber The Huffington Post