Tangis Sopir Mobil Ambulans Ini Pecah Lantaran Sehari Antar Puluhan Jenazah Covid-19, Najwa Shihab Tertunduk Menahan Air Mata saat Himbau Masyarakat untuk Berdiam Di Rumah

Jumat, 17 April 2020 | 08:30
Tangkap Layar Youtube Narasi

Pecah Tangis Sopir Mobil Ambulans Ini, Sehari Antar Puluhan Jenazah Covid-19, Buat Najwa Shihab Tertunduk Menahan Air Mata saat Himbau Masyarakat untuk Berdiam Di Rumah

GridStar.ID - Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya menangis saat bercerita soal pasien meninggal Covid-19.

Sebagai orang yang bekerja dengan berhadapan langsung dengan jenazah, Nursyamsurya mengatakan jumlah pasien meninggal terus bertambah.

Pasalnya diakui Pak Syam, tiap menit dirinya dan dinas DKI Jakarta selalu menerima telepon untuk pengurusan jenazah Covid-19.

Baca Juga: Jadi Negara Tertinggi Kasus Positif Virus Corona, AS Dibuat Pusing Karena Kehabisan Tempat Hingga Jenazah Korban Covid-19 Ditumpuk di Ruang Pendingin

Sedih melihat kenyataan tersebut, Pak Syam pun mengurai curhatannya kepada Najwa Shihab.

Diwartakan sebelumnya, kasus positif virus corona di Indonesia telah menembus angka 5.136 pasien.

Hingga Rabu (15/4/2020), jumlah pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona 469 orang.

Baca Juga: Sekampung Terancam ODP, Dikira Meninggal Sakit Jantung, Jenazah Positif Corona Sempat Dimandikan Warga, Keluarga Adakan Tahlilan 7 Hari Lamanya!

Dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (15/04), Pak Syam bercerita soal pekerjaannya sebagai sopir ambulans khusus jenazah akibat Covid-19.

Setiap hari, Pak Syam mengaku mengantar puluhan jenazah Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur dan Pondok Rangon.

Saat pertama kali mengantar jenazah Covid-19, Pak Syam mengaku biasa saja.

KOMPAS.COM/DOK BUPATI BANYUMAS
KOMPAS.COM/DOK BUPATI BANYUMAS

Ilustrasi pemakaman jenazah covid-19

Baca Juga: Sampai Hati Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona, Kini Sekampung Gigit Jari Takut Ditolak Saat Butuh Akses Kesehatan: Kami Takut Bila Sakit Tidak Ada yang Mau Merawat

Namun semakin hari, perasaan sedih Pak Syam justru memuncak.

Karena tiap hari, jumlah jenazah Covid-19 yang diantar Pak Syam kian bertambah.

"Ada rasa khawatir, manusiawi, tapi bertambahnya hari ke hari, yang meninggal, itu yang membuat kami sedih. Awalnya biasa, semakin hari semakin bertambah tiap harinya," ungkap Pak Syam.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh, Polisi Berpangkat Bripka Ini Diganjar Hadiah Tak Main-Main oleh Kapolri Usai Terjun Langsung Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 yang Terlantar 2 Jam

Kesal, Pak Syam pun mengurai kegeramannya kepada masyarakat DKI Jakarta.

Wabah virus corona nyatanya tak mampu menyadarkan warga DKI Jakarta tentang pentingnya berdiam diri di rumah.

Dengan nada gusar, Pak Syam pun mengaku ingin sekali menegur semua masyarakat DKI Jakarta.

NY Post

Ilustrasi virus

Baca Juga: Diserbu Netizen karena Dianggap Tak Punya Hati Nurani hingga Ditetapkan Tersangka, Ketua RT yang Tolak Jenazah Perawat Covid-19 Ini Sempat Buka Suara: Saya Menangis dengan Kejadian Ini, Apalagi Istri Saya juga Perawat!

Pak Syam ingin membagi ceritanya yang tiap hari harus membawa puluhan jenazah Covid-19 kepada masyarakat agar sadar.

"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan, kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih," pungkas Pak Syam.

Melanjutkan kegusarannya, Pak Syam pun mengurai kisah soal jenazah Covid-19.

Diakui Pak Syam, masyarakat pasti akan ikut pilu kala mengetahui bahwa jenazah Covid-19 tidak diantar keluarga.

Baca Juga: Miris, Jenazah Dokter Positif Covid-19 Dimakamkan di TPU Tanpa Peti Mati hingga Tukang Gali Kubur Terpaksa Pakai Bambu dan Tali, Pihak Keluarga Tak Satupun Melayat

Karenanya, Pak Syam pun dengan keras mengimbau masyarakat agar diam di rumah.

"Jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat, saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah. Ini enggak jelas, sampai kapan mba," kata Pak Syam.

Tak lagi kuasa menahan kesedihan, air mata Pak Syam pun tumpah.

Yakni kala mengingat sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Di Indonesia Warga Kerap Tolak Pemakaman Korban Virus Corona, Nasib Jenazah Pasien Covid-19 Justru Dimuliakan di Madinah, Tempat Pemakamannya Istimewa bak Sahabat Rosul

Di tengah wabah virus corona, beberapa aktivitas di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih di masjid akan dibatasi.

Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona yang semakin besar.

Mengingat hal tersebut, Pak Syam pun meminta dengan sangat kepada masyarakat agar diam di rumah.

"Sebentar lagi bulan puasa, pengin tarawih berjamaah. Pengin idul fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, 14 hari, minta tolong !" ucap Pak Syam seraya menangis.

Baca Juga: Rumah Pak RT yang Tolak Jenazah Perawat Positif Covid-19 Dibanjiri Karangan Bunga dengan Kalimat yang Menohok: Turut Berduka Cita atas Matinya Hati Nurani!

Tangisan Pak Syam tampak semakin keras.

Yakni kala mengingat keluarganya dan kehidupan pasca virus corona merebak.

"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" tanya Pak Syam.

Kepada Najwa Shihab, Pak Syam pun curhat soal betapa sedihnya ia dan Dinas saat setiap menit menerima telepon dari rumah sakit.

Baca Juga: Ahli Forensik Ungkap Bahaya Jenazah Positif Virus Corona Nekat Dimandikan Pihak Keluarga: Mau Disalatkan Monggo, Tapi dari Jauh

Perasaan Pak Syam kian hari kian bertambah pilu.

"Jadi mba, sebentar lagi bulan puasa, saya pengin teriak di lampu merah. Di jalanan masih macet, dini hari masih macet. Masyarakat enggak ada yang ngerti, sedih mba tiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk," ungkap Pak Syam.

Mendengar curhatan Pak Syam, Najwa Shihab tampak menunduk.

Baca Juga: Awalnya Ngotot Tolak Jenazah Perawat yang Gugur karena Covid-19, Ketua RT di Semarang Akhirnya Mengaku Dirinya Menangis saat Kejadian Ini: Apalagi Istri Saya Juga Perawat, Tapi...

Dengan wajah sedih, Najwa Shihab yang biasanya tegas pun mendadak nelangsa.

Sambil menarik napas, Najwa Shihab terlihat menahan agar air matanya tidak tumpah saat live, alih-alih menangis, Najwa Shihab justru menenangkan Pak Syam yang masih bersedih.

"Iya Pak Syam. Saya membayangkan mungkin keluarga Pak Syam di rumah juga sesungguhnya khawatir Pak Syam harus berjibaku melakukan pekerjaan tapi di sisi lain banyak masyarakat yang bahkan tidak peduli," pungkas Najwa Shihab dengan nada bergetar.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor dengan judul Sopir Ambulans Menangis, Cerita Sehari Antar Puluhan Jenazah Covid-19, Najwa Shihab Tahan Air Mata

Editor : Hinggar

Sumber : Tribun Bogor

Baca Lainnya