Sambil Bawa Senjata Tajam, Warga Ramai-ramai Tolak Jasad Pasien Covid-19, Plt Wali Kota Sampai Cium Kening Penggali Kubur agar Mereka Bubar

Selasa, 14 April 2020 | 21:08
Tribunnews.com

Terkena Imbas Insiden Penolakan Pemakaman Jenazah Perawat Positif COVID-19, Begini Curahan Hati Warga Sewakul Semarang yang Bikin Pilu!

Sambil Bawa Senjata Tajam, Warga Ramai-ramai Tolak Jasad Pasien Covid-19, Plt Wali Kota Sampai Cium Kening Penggali Kubur agar Mereka Bubar

GridHITS.id- Sudah umum, pasien bahkan jenazah pasien covid-19 mengalami penolakan di mana-mana.

Entah apa alasan mereka sampai berbuat begitu.

Kalau dilihat dari segi keamanan dan kesehatan, jenazah itu aman karenasudah dibungkus rapi.

Kali ini kasus tersebut datang dari Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Juga:Satu Lagi Kabar Baik Muncul, Menteri Andalan Joko Widodo Ini Akhirnya Beri Pengumuman Resmi Soal THR untuk PNS di Tengah Hiruk Pikuk Wabah Corona, Ada Apa?

Diketahui kejadian penolakan tersebut dikarenakan kurangnya edukasi terkait covid-19 ini.

Hal itu diutarakan Pelaksana Tugas Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo.

Selain kurangnya edukasi, penolakantersebut juga ditunggangi oknum yang niatmemprovokasi.

"Warga yang takut dan tidak paham kemudian diprovokasi oleh provokator. Oknum yang hanya ingin mencari panggung," ujar Teno yang dikutip dariKompas.id.

Awalnya penolakan tersebut tidaklah berlangsung demikian, melainkan penolakan daripihak kabupaten karena bukan warga Pasuruan.

Hanya saja ia meninggal usai dirawat intensif akibat covid-19 pada rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga:Bak Menantang Maut, Teddy Nekat Gelar Tahlilan 100 Hari Mendiang Lina di Tengah Wabah Corona: ‘Gak Ada yang Ditakuti, Saya Kapan Aja Siap’

Na'asnya pihak keluarga yang di Jakarta tak ingin menerima jasadnya.

"Kami putuskan dengan segala rasa kemanusiaan, kami menerimanya. Kami tracing, ternyata dia punya istri siri di Kota Pasuruan,” kata Teno.

Usaidipertimbangkan, Pemkot Pasuruan putuskan untuk memakamkannya di TPU Gadingrejo sebagai TPU terbesar di Kota Pasuruan.

Namun, rencana itu tak berjalan mulus karena terjadi kericuhan.

Bahkan ada warga yang sampai membawa parang demi menolak adanya pemakaman jasad pasien positif covid-19.

"Warga yang terprovokasi datang beramai-ramai. Bahkan, ada yang membawa parang," ujar Teno.

Baca Juga:Sempat Dapat Kabar Buruk Tak Boleh Angkut Penumpang di Tengah Pandemi Virus Corona, Pertamina Justru Berikan Keistimewaan Pada Ojek Online Seluruh Indonesia, Apa?

Tenolakukan tindakan tak biasa untuk yakinkan warga yang berujung pengertian warga sekitar.

"Setelah kami ajak dialog, saya sentuh nuraninya, bahkan saya mencium kening para penggali makam untuk meyakinkan warga, mereka akhirnya mengerti dan bubar,” kata Teno.

Artikel ini telah ditulis di nakita.id dengan judul :Terjadi Lagi, Jasad Pasien Positif Covid-19 Ditolak Mentah-mentah Hingga Dibawai Parang, Pemkot Langsung Lakukan Hal Tak Terduga Untuk Bubark

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber nakita.id, kompas.id