Dentuman Misterius Pasca Erupsi Anak Gunung Krakatau yang Diset-sebut Kemunculan Sosok Dajjal Mendadak Ramai di Twitter
GridHits.id - Gunung Anak Krakatau (GAK) meletus pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 21.58 WIB.
Letusan tersebut mengakibatkan semburan abu tebal.
Pasca-kejadian tersebut, sejumlah warganet mengaku mendengar suara dentuman berkali-kali.
Banyak warganet yang menghubungkan dentuman itu dengan kemunculan sosok dajjal.
Hal tersebut pun ramai dibicarakan di Twitter.
Bahkan tagar #dajjal pun menjadi trending topic teratas.
Tak hanya itu tagar #krakatau dan juga #dentuman pun ramai dibicarakan oleh warganet.
Hingga banyak warganet yang membagikan do'a agar diselamatakan dari fitnah dajjal.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, tidak terdengar dentuman dari Pos Pengamatan di Pasauran.
Namun, ia pun membenarkan mengenai adanya erupsi dari GAK.
Baca Juga: Dokter Spesialis Paru Nyatakan Rapid Test Tak Efektif Deteksi Covid-19, Kok Bisa?
"Memang GAK erupsi sejak tadi malam. Sampai pagi ini masih berlangsung erupsi strombolian dengan lontaran lava pijar sekitar 500 meter. Namun, dari Pos Pengamatan di Pasauran, Pantai Carita, tidak terdengar dentuman," ujar Kasbani saat dihubungi Kompas.com,Sabtu (11/4/2020).
Ia menjelaskan, erupsi strombolian merupakan erupsi dengan lontaran batu pijar dan lelehan lava, dan biasanya kandungan gasnya kecil.
Sementara itu, ahli vulkanologi dari PVMBG, Surono, menyampaikan, ia belum mengetahui sumber suara dentuman yang dimaksud oleh sejumlah warganet.
Namun, ia menganggap suara tersebut disinyalir dari adanya letusan GAK.
"Saya terus terang tidak tahu sumber suara dentuman tersebut, kecuali yang paling mungkin adanya letusan GAK yang meletus beruntun pagi ini," ujar Surono saat dikonfirmasi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
Baca Juga: Bak Punya Firasat Ajal Segera Menjemput, Glenn Fredly Diam-diam Telah Ancang-ancang Titipkan Istri dan Anaknya pada Sosok Wanita Ini, Siapa?
Pria yang akrab disapa dengan Mbah Rono ini menyampaikan, hal yang paling berbahaya dari letusan gunung api muda yakni adanya longsoran pemicu tsunami yang terjadi pada Desember 2018.
Adapun longsoran tersebut terjadi lantaran untuk menambah bentuk gunung agar lebih tinggi dan besar.
"GAK mengikuti hukum kodrat alam, sering meletus seperti dulu, pernah satu tahun tidak berhenti, guna membangun tubuhnya supaya tinggi dan besar," ujar Mbah Rono.