Bertanya Soal Komedi dalam Islam Pada Quraish Shihab, Pandji Pragiwaksono Akui DIrinya Sering Kali Dikritik Karena Candaannya
GridHITS.id - Terjun ke duni YouTube,Pandji Pragiwaksono kerap kali membuat konten yang cukup menarik perhatian publik.
Namun, baru-baru ini Pandji terlihat membuat konten yang berbeda dari biasanya.
Konten terbaru Pandji rupanya mengundang bintang tamu Quraish Shihab yang merupakan seorang cendekiawan muslim sekaligus mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII (1998).
Dalam sesi perbincangan melalui video call, Pandji menanyakan kepada Quraish tentang humor dalam islam.
Quraish kemudian memberikan jawaban bahwa agama Islam merupakan sesuatu yang fitrah bagi manusia.
"Agama islam itu agama yang sesuai dengan fitrah, manusia salah satu definisinya adalah binatang yang tertawa, tidak ada binatang yang tertawa.
Baca Juga: Sempat Pasang Status Bebas Corona, Kini Wuhan Kembali Dihantui Kasus Covid-19 Tanpa Gejala
Jadi ada definisinya makhluk sosial, binatang menyusui, cerdas menyusui atau salah satu definisi yang dikemukakan adalah binatang yang tertawa," ucap Quraish dalam tayangan kanalYouTube Pandji.
Menurut Quraish, manusia diciptakan oleh Tuhan dengan potensi masing-masing.
"Alquran menggarisbawahi bahwa Allah memberikan potensi untuk tertawa dan memberikan potensi untuk menangis.
Dan Anda tidak bisa menentukan secara pasti kapan Anda tertawa dan kapan Anda menangis. Bahkan bisa jadi dalam waktu yang bersamaan Anda dapat tertawa dan menangis," tutur Quraish.
Hal itu membuat seseorang tak baik melarang orang lain untuk tertawa ataupun menangis.
"Jadi ini fitrah manusia, tidak mungkin kita melarang orang tertawa. Bahkan kalau dapat kita banyak mengajak dia untuk bergembira dan tawa itu termasuk dalam gembira. Orang yang enggak ketawa, enggak gembira, orang yang menangis itu orang yang sedih," imbuh Quraish.
Di sisi lain, Quraish menganggap jika seseorang berbagi kebahagiaan kepada siapapun adalah sikap yang mulia.
Maka dari itu, ia menyebut Pandji mempunyai peran yang penting sebagai pelawak.
"Kita ingin menjadikan orang-orang muslim dan nonmuslim itu selalu dalam suasana gembira, dan ini peranan kisah-kisah humor dan lain sebagainya. Termasuk peranan Anda (Pandji) yang menyatakan peranan Anda sebagai pelawak," ujar Quraish.
Meski begitu, Pandji mengaku kerap mendapatkan kritikan karena tak sengaja membuat orang tersinggung sebagai komika.
Pandji kemudian bertanya kepada Quraish bagaimana cara mengatasi masalah jika ada yang tersinggung akibat humor yang disampaikannya.
"Yang pertamanya itu yang menyampaikan humor, atau yang kepadanya, yang mendengar humor itu masing-masing harus mengetahui batas-batas.
Yang menyampaikan humor atau pelawak harus sadar dalam melawak itu berusaha untuk tidak menyinggung perasaan di satu sisi, di sisi lain yang mendengar juga harus sadar bahwa yang melawak itu bukan maksudnya untuk menyinggung perasaan," jelas Quraish.
Quraish kemudian berpesan untuk tidak bercanda di depan orang yang sangat serius karena ia akan salah paham.
Oleh sebab itu, Nabi memberikan tuntunan untuk tidak menegur secara langsung.
"Karena itu ada pesan jangan bercanda di depan orang yang sangat serius karena ia akan salah paham. Karena canda itu pasti ada kalimat, ada sikap yang tidak biasa. Karena yang tidak biasa itu lah lahir tawa," ungkapnya.