Peneliti Cina Terkejut, Kulit Pohon yang Ada di Hutan Bandung ini Mampu Sembuhkan Banyak Pasien Corona

Senin, 16 Maret 2020 | 14:58
tribunews

Peneliti corona di Cina terkejut, kulit kayu pohon yang ada di hutan Bandung ini bisa sembuhkan banyak pasien corona

GridHITS.id - Virus corona sendiri telah mewabah di tanah air.

Data terakhir pada 16 Maret 2020 disebutkan, ada 117 penderita positif corona yang terdeteksi dengan kasus kematian mencapai 5 orang.

Kabar baiknya, sekitar 6 orang dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan.

Virus ini sangat cepat menular dan menyebar dengan luas.

Baca Juga:Terawangan Wirang Birawa Terkait Corona Bikin Panik, Postingan Instagramnya Banjir Komentar

Baca Juga:Kabar Buruk Bagi yang Mau Nikah, Resepsi Terancam Diundur Gegara Darurat Corona, Begini Bunyi Aturannya

Meski tidak separah MERS atau SARS, tingkat kematian akibat penyakit virus ini menjadi momok tersendiri.

Untuk itu, dibutuhkan pengobatan dan perawatan yang efektif serta efisien untuk mengatasi penyakit yang satu ini.

Salah satu alternatif pengobatan yang mulai dilirik adalah tanaman kina.

Tanaman ini adalah salah satu produk unggulan pada masanya, bahkan Indonesia pernah menjadi eksportir kina terbesar di dunia.

Dikutip GridHITS dari Tribunnews.com, Pengobatan corona dengan kina menyeruak setelah sekitar seratus pasien corona di China terbukti sembuh setelah diobati dengan menggunakan tanaman Pohon Kina.

Baca Juga:Baru Saja Membuka Mata, Bayi Baru Lahir ini Langsung Divonis Positif Corona!

Baca Juga:Artis Lain Batalkan Konser karena Corona, Ayu Ting-ting Malah Nekat Tetap Gelar Pertunjukan : 'Insya Allah Enggak Kenapa-kenapa'

Klaim ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam acara Mata Najwa yang diunggah di kanal Youtube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

"Ada berita baik dari Jawa Barat, menurut National Health Institute di Amerika dan Wuhan China itu ada 100 yang sembuh oleh obat yang bahasa lazimnya Kina," kata Ridwan Kamil.

"Jadi pohon Kina ini ada di Jawa Barat dan sedang distudi, saya tugaskan universitas, mudah-mudahan berita baik ini sudah teruji di Wuhan 100 sembuh itu ternyata obat herbalnya ada di kita, Kina yang diproduksi Kimia Farma sebelumnya untuk mengobati malaria,"

"Mudah-mudahan kita doakan bisa untuk mencegah penularan dan mematikan pertumbuhan Virus Corona," lanjutnya.

Berikut wawancara Ridwan Kamil tentang obat kina untuk corona tersebut

Cara kerja tanaman Kina untuk sembuhkan pasien corona

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/3/2020) Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran, Keri Lestari mengatakan bahwa klorokuin fosfat yang ditemukan dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah.

“Klorokuin biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria dan berkhasiat sebagai agen anti-inflamasi untuk pengobatan rheumatoid arthritis dan lupus erythematosus,” tutur Keri.

Baca Juga:Jangan Sampai Salah! Pemakaian Masker Justru Tak Dianjurkan Karena Berpotensi Sebarkan Virus Corona ke Orang yang Masih Sehat!.

Baca Juga:Kembali Manggung Setelah Hampir Dua Pekan Ditinggal Suami, BCL Ungkap Rasa Pilu di Konser Kemarin Malam: 'Ashraf Adalah Cinta Sejati Saya'

Klorokuin fosfat telah menunjukkan aktivitas yang nyata dengan tingkat keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia pasien Covid-19, dalam uji klinis multisenter yang dilakukan di China.

"Penelitian mengungkapkan bahwa klorokuin juga memiliki potensi aktivitas antivirus spektrum luas dengan meningkatkan pH endosom yang diperlukan untuk fusi virus atau sel, serta mengganggu glikosilasi reseptor seluler SARS-CoV," lanjutnya.

Selama ini, klorokuin diproduksi di pabrik milik Kimia Farma di Jalan Pajajaran, Kota Bandung.

Namun sejak tahun 2016, produksi ekstrak kina ini dipindah ke pabrik Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.

"Beruntunglah Jawa Barat, punya kebun kina di Bandung. Akan sangat mungkin jika produksi obat yang dinyatakan ampuh melawan virus corona ini, kembali diproduksi di Jawa Barat," tuturnya.

Baca Juga:Ngamuk Dibully Karena Tuduhan Nikahi Kakek-kakek Berduit, Sheila Marcia Ungkap Sosok Pria Bule yang Diciumnya

Baca Juga:Haru! Indro Warkop Gantikan Dono Sebagai Wali Nikah Anaknya yang Hidup Tanpa Ayah Ibu Sejak Kecil

Penelitian lanjutan tentang klorokuin fosfat sebagai obat virus corona ini akan dilakukan kembali di Universitas Padjadjaran dan obatnya kembali diproduksi di Bandung.

"Kalau mau dikembangkan kembali sangat bisa. Kami sudah berkomunikasi dengan Kimia Farma, mereka sudah pertimbangkan untuk produksi kembali," jelasnya.

Dalam sejarahnya, tanaman kina berasal dari Peru dan sudah terkenal mengobati malaria.

Kemudian Menteri Jajahan Seberang Lautan Belanda Ch F. Pahud memulai proyek untuk memberantas malaria secara besar-besaran.

Ilmuwan berkebangsaan Jerman, J. Karl Hasskarl diutus untuk membudidayakan kina di Jawa yang diselundupkan dari Peru pada 1854.

Baca Juga:Penyakit Kankernya Berisiko Tinggi Kumat Lagi, Vidi Aldiano Rutin Check Up: 'Gue Ngerasa Hidup Sudah Berakhir!

Baca Juga:Terlanjur Gelontorkan Uang Puluhan Juta Untuk Operasi Keperawanan Sebelum Menikah, Wanita Ini Menyesal Seumur Hidup Setelah Tahu Siapa Suaminya

Ketika itu kina menjadi komoditas penting yang perdagangannya dimonopoli negara-negara Amerika Selatan.

tanaman Kina sendiri dibawa oleh penemunya Hasskarl ke Jawa, pohon yang bisa tumbuh hingga 15 meter ini kemudian ditebar oleh Franz Wilhelm Junghuhn, seorang naturalis Jerman yang bekerja untuk Kolonial Belanda pada 1857.

Junghuhnmemindahkan lokasi budidaya kina di Cibodas, Bogor yang dirasanya kurang tepat ke lereng Gunung Malabar Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Rupanya keputusan Junghuhn itu membuahkan hasil yang memuaskan, Hindia Belanda bisa menghasilkan 11.000 ton kulit kering kina.

Pada abad ke-19 Jawa pernah menjadi penghasil kina terbesar di dunia lewat pabrik kina yang didirikan pada 1896 di Bandung.

Tag

Editor : Saeful Imam