Dianggap Jelmaan Saudara Kembar Anaknya, Keluarga ini Ngotot Ingin Pelihara Buaya Berjari Lima Itu

Minggu, 08 Maret 2020 | 21:00
(KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Kolase foto buaya berjari lima

GridHits.id -Warga di Dusun Gusung, Desa Panyampa, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (04/03/2020), dibuat heboh dengan munculnya kembali buaya berjari lima.

Sama seperti sebelumnya, saat menangkap ikan warga setempat bernama Jamaluddin temukan kembali buaya yang pernah ia tangkap sebelumnya.

Sama sekali tak merasa takut, ia justru membawa buaya itu pulang.

Uniknya, buaya tersebut jinak dan tak mau menyerang manusia. Istri Jamaluddin, Hasnia, pun ikut senang dengan kedatangan buaya berjari lima itu.

Seperti anaknya sendiri, buaya itu dipeluk, dicium dan dielus-elus pada bagian punggungnya.

Mereka menamai reptil karnivora itu dengan sebutan Ainun, nama yang biasa disandang seorang perempuan.

Hilang dan datang secara misterius

Kejadian penemuan itu bukanlah yang pertama kali dialami keluarga Jamaluddin.

Baca Juga: Kepergiannya Terlalu Mendadak, Adik Ashraf Sinclair Tercekat Saat Harus Ceritakan Isi Percakapan Terakhirnya dengan Sang Kakak

Baca Juga: Kepepet Butuh Uang Setelah Bercerai dengan Krisdayanti, Aurel dan Azriel Menangis dan Bongkar Hal Besar yang Dilakukan Anang Hermansyah

Tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya, mereka juga menemukan buaya berjari lima yang sama.

Entah kebetulan atau tidak, buaya itu muncul menjelang bulan Ramadan.

Hasnia dahulu menemukan buaya itu di atas lemarinya dan memeliharanya selama berbulan-bulan hingga kemudian hilang secara tiba-tiba.

Rabu (4/3/2020) kemarin, Jamaluddin menemukan buaya itu lagi di muara sungai di desanya.

Seperti sudah kenal, Jamaluddin waktu itu menangkapnya tanpa ragu dan memasukkannya ke dalam styrofoam yang ditutup dengan jaring.

Yakin buaya Ainun adalah kembaran anaknya

Bukan hanya dianggap seperti anak, buaya Ainun bahkan diyakini sebagai saudara kembar anak pasangan Jamaluddin-Hasnia, Faisal (13).

Salah satu keanehan buaya itu, antara lain tidak mau dilepas ke alam.

Saat dilepas ke muara sungai, buaya itu justru mengarah ke tuannya.

"Itu memang kembaran anak saya yang sudah berulang kali datang dan pergi dari rumah. Karenanya saya memperlakukannya sama tak berbeda dengan anak saya lainnya,”jelas Jamaluddin.

Baca Juga: Misteri Terpecahkan! Ternyata Ini Alasan Kenapa Makan Pakai Tangan Terasa Lebih Enak dan Bikin 'Nambah' Terus

Baca Juga: 8 Tahun tertutup Rapat, Andhika Pratama Terang-Terangan Bongkar Rahasia Soal Ranjangnya dengan Ussy Sulistiawaty

Selain itu, jari yang berjumlah lima juga merupakan hal yang tidak biasa bagi buaya, sehingga mereka semakin yakin Ainun bukan buaya sembarangan.

Saudaranya, Nurharyani, juga menceritakan bahwa ada kerabat bermimpi akan hadirnya anak-anak yang harus dirawat seperti anak sendiri.

Diyakini, mimpi tersebut mengisyaratkan kehadiran buaya Ainun.

Baca Juga: 3 Kali Berturut-turut Merasa Kehilangan, Baim Wong Tak Kuasa Menahan Tangis di Pemakaman Ibunya, 'Dia Bahagia...'

Baca Juga: Bisa Tambah Parah! Bukan Cuma Pasta Gigi, Bahan Ini Sebenarnya Tidak Boleh Digunakan untuk Atasi Luka Bakar

"Sebelumnya, salah seorang kerabat juga memimpikan seseorang yang menyampaikan pesan bahwa akan ada anak-anak yang datang di kampung kami, orang tersebut meminta agar anak itu dirawat layaknya anak sendiri," tutur Nurhayani meyakini.

Tidak akan diserahkan ke dinas terkait Lihat

Kemunculan buaya Ainun menghebohkan warga sekitar.

Warga kemudian beramai-ramai melihat langsung buaya tersebut. Nurharyani pun memperkenalkan buaya Ainun sebagai seorang kerabat yang berwujud lain.

"Ini bukan buaya sembarangan, Pak, ini kerabat kami, kami berkeluarga memang memiliki beberapa saudara, namun dalam wujud yang lain " ungkap dia.

Mereka menyatakan tidak akan menyerahkan buaya itu kepada dinas terkait.

Mereka yakin buaya akan hilang secara sendirinya ketika sudah melepas rindu bersama keluarganya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com, dengan judul "Diyakini Kembaran Anaknya, Buaya Berjari Lima Ini Selalu Datang dan Hilang Misterius"

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya